150 Koordinator Komunitas Hadiri Rakernas Jaringan Gusdurian, Ini Agendaya

News918 Dilihat

MEDIASI – Jaringan Gusdurian menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) diikuti 150 komunitas Gusdurian dari berbagai daerah se-Indonesia di Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat, pada Jumat-Ahad (24-26/11/2023)

Rakernas ini akan diikuti oleh koordinator komunitas Gusdurian di seluruh Indonesia dan para individu dan direktur lembaga dalam jaringan GUSDURian.

Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian Jay Akhmad menyebut, Rakernas diselenggarakan sekaligus untuk menyikapi situasi politik dan demokrasi menjelang pemilihan umum (Pemilu) serentak pada 14 Februari 2024 mendatang.

“Di Rakernas Gusdurian) kita akan mengeluarkan rekomendasi dan sikap tegas terkait kondisi kebangsaan saat ini di tengah dinamika politik menjelang Pemilu 2024,” kata Jay, Jum’at(24/11/2023).

Jay mengungkapkan, Rakernas merupakan amanat Temu Nasional (Tunas) Jaringan Gusdurian yang telah diselenggarakan di Surabaya, pada Oktober 2022 lalu.

Melihat situasi politik jelang pesta demokrasi ini, Jaringan Gusdurian sebagai gerakan sosial yang kerangka kerjanya berbasis sembilan nilai utama Gus Dur seperti kemanusiaan dan kesetaraan, perlu memperkuat agenda gerakan untuk merespons persoalan yang terjadi di masyarakat, mulai dari kebebasan beragama dan berkeyakinan, keadilan ekologi, serta situasi politik dan demokrasi.

“Adapun tujuan Rakernas ini untuk merefleksikan agenda dan merumuskan kerangka kerja gerakan Jaringan Gusdurian dalam memperkuat masyarakat sipil,” ungkapnya.

Lebih jauh Jay menyampaikan, gelaran Rakernas Jaringan Gusdurian kali ini, berbeda dengan sebelum-sebelumnya karena berdekatan dengan pesta demokrasi Pilpres dan Pilkada serentak 2024.

“Berkaca pada pemilu sebelumnya, melihat masyarakat Indonesia rentan terpecah belah akibat politik identitas demi politik elektoral,” ujarnya.

Jay menengarai, pada Pemilu 2024 nanti penggunaan politik identitas sangat mungkin terjadi. Para elite yang berkontestasi berpotensi akan memainkan narasi-narasi kebencian dan agama.

Dinamika politik juga terus berkembang, mulai dari adanya politik dinasti, aparat pemerintah yang dinilai tidak netral, keputusan MK yang dinilai sarat kepentingan politik, dan pencatutan nama Jaringan Gusdurian guna mendapat dukungan masyarakat.

“Jadi di Rakernas Jaringan Gusdurian, semua akan kita bahas, agar masyarakat tidak bingung, dan tercipta pemilu yang damai dan bermartabat,” papar Jay.

Hasil dari Rakernas GUSDURian nantinya akan menjadi rujukan dan panduan bagi seluruh elemen dalam Jaringan Gusdurian di seluruh Indonesia dan luar negeri.