MEDIASI – Hathim Ath-Tha’i dikenal orang yang kaya raya dan dermawan. Ia mempunyai harta berlimpah dari usaha peternakannya yang terdiri dari ribuan ekor unta, kambing dan lainnya.
Pada suatu waktu, ada orang bertanya kepada Hathim Ath-Tha’i, “Wahai Hathim, adakah orang yang mengalahkanmu dalam hal kedermawanan?”
Hathim menjawab, “Ada, seorang anak yatim Thayyi’. Aku pernah singgah di halamannya. Ia memiliki sepuluh ekor kambing. Ia bermaksud menyembelih satu ekor di antara kambing-kambing itu. Ia mengolah dagingnya dengan baik dan memberikannya kepadaku.”
Daging yang ia berikan kepadaku adalah otak. Aku memakan daging pemberiannya dan memuji kelezatannya. Aku berkata padanya, “Demi Allah, lezat sekali.’ Lalu ia pergi dari sisiku dan kembali menyembelih kambing-kambing yang lain.
Tanpa sepengetahuanku ia kembali memberikan otaknya padaku. Pada saat keluar aku melihat sekitar rumah anak ini ada banyak darah. Ternyata ia telah menyembelih semua kambingnya.
Aku pun berkata kepadanya, “Mengapa kamu melakukan semua ini?’ Ia menjawab, ‘SubhanAllah, kamu memuji kelezatan daging kambingku dan aku bakhil terhadapmu. Hal itu menurut orang Arab dinilai sebagai perbuatan buruk’.”
Ditanyakan kepada Hathim, “Lantas, dengan apa kamu mengganti semua itu?” Hathim menjawab, “Dengan tiga ratus unta berwarna merah dan lima ratus ekor kambing.”
Hathim ditanya lagi, “Kalau begitu, kamu lebih dermawan dari anak ini!”
Dengan tegas Hathim mengatakan, “Tidak, bahkan ia lebih dermawan, karena ia mendermakan semua kambing yang dimilikinya. Sedangkan aku mendermakan sebagian kecil dari binatang ternakku yang banyak.”
Wallahu’alam bisshowab
(Kisah ini disadur dari Buku Karya Nashir Syafi’i “Bocah-bocah Pembawa Hidayah” hal.90-91)
