Antisipasi Kerawanan Penyimpangan Pelaksanaan Pemilu, Bawaslu Batang Manfaatkan Sarana Media Sosial

Nusantara1017 Dilihat

MEDIASI – Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memanfaatkan sarana media sosial untuk menekan kerawanan penyimpangan pada pelaksanaan Pemilihan Umum 2024.

Ketua Bawaslu Batang Mahbrur di Batang, Jumat, mengatakan bahwa meski kerawanan pemilu di daerah ini masih taraf sedang, namun pihaknya telah menyiapkan langkah dan strategi untuk menekan terjadinya pelanggaran dalam Pemilu 2024.

“Indeks kerawanan pemilu masih menempatkan Kabupaten Batang pada posisi sedang dengan skor 27,44. Namun demikian, kami tidak boleh terlena terjadinya kemungkinan kerawanan dalam pelaksanaan pemilu,” katanya.

Ia yang didampingi Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Khikmatun mengatakan pihaknya akan menggandeng seluruh elemen masyarakat dan mahasiswa menangkal konten-konten disinformasi dengan memanfaatkan media sosial.

“Selain menggelar sosialisasi bersama komunitas, kami bersama kawula muda akan memanfaatkan media sosial untuk mencegah adanya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau hoaks,” katanya.

Ia berharap apabila masyarakat menemukan adanya indikasi berita bohong maupun politisasi suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA), serta kampanye hitam melalui media sosial agar bisa secepatnya dilaporkan.

“Kami membuka kesempatan seluas-luasnya untuk segera melaporkan. Silakan ‘dicuplik’ melalui layar gawai dan sertakan alamat link berita untuk segera dilaporkan ke media sosial Bawaslu Batang,” katanya.

Secara berjenjang Bawaslu Batang akan melaporkan ke Bawaslu Jateng dan Bawaslu RI, kemudian diarahkan ke Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) RI agar link tersebut ditutup.

Menurut dia, saat ini pihaknya sudah meluncurkan aplikasi “Jarimu Awasi Pemilu” untuk menekan adanya berita bohong yang dapat merusak pesta demokrasi.

“Ini sebuah komunitas digital pengawasan partisipatif yang mengajak bergabung dalam satu forum. Di dalamnya ada pengawasan komunitas digital, literasi kepemiluan, dan melawan kabar bohong,” katanya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Batang Agung Wisnu Barata mengatakan isu-isu yang rawan muncul melalui media sosial dalam masa pemilu harus dapat ditangkal bersama.

“Penggunaan media sosial di daerah ini sangat masif. Mulai bangun tidur sampai mau tidur semua orang berinteraksi dengan gawai sehingga kami berharap harus bijak saat menerima sebuah kabar,” katanya.