Makam Kalongan Wadasmalang Kalitorong dan Mitos Jabatan Dua Periode Kepemimpinan Pekalongan

Ensiklopedi329 Dilihat

MEDIASI – Pada medio akhir tahun 2023, seorang laki-laki yang mengaku sebagai utusan tokoh politik terkenal di Pekalongan mendatangi Dusun Wadasmalang Desa Kalitorong Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang.

Kedatangannya di Dusun Wadasmalang mencari informasi keberadaan makam ‘tokoh kramat’ yang dikatakan berasal dari Pekalongan yang dikebumikan di dusun tersebut.

Setelah menemui tokoh masyakat setempat dan kepala dusun Wadasmalang, Jajuli, utusan tokoh pucuk pimpinan politik Pekalongan itu kemudian menyampaikan tujuannya mencari ‘tokoh Kramat Pekalongan’ dan kemudian berniat memugar atau memperbaiki kondisi makam dengan membangun cungkup dan akses jalan menuju makam Kalongan.

Ada pun alasan utama pemugaran makam Kalongan oleh tokoh politik di Pekalongan tersebut, menurut Jajuli, berdasarkan arahan spiritual sebelum pencalonan periode keduanya sebagai pucuk pimpinan Pekalongan. Karena mitos yang ada, sebelum-sebelumnya jika ada Penguasa daerah Pekalongan yang ingin maju dua kali kepemimpinannya selalu gagal alias tidak ada yang jadi Pucuk Pimpinan Pekalongan yang menjabat 2 periode.

Atas petunjuk Penasehat Spiritualnya, ssng tokoh politik Pekalongan tersebut diminta untuk ‘ngopeni atau memelihara’ makam-makam leluhur Pekalongan yang berada diluar daerah, termasuk yang berada di Wadasmalang yang notabene masuk wilayah Kabupaten Pemalang. Dengan ‘memperhatikan dan doa restu’ tokoh leluhur tersebutlah konon keinginan untuk memimpin menjadi pucuk pimpinan Pekalongan untuk kedua kalinya dapat terwujud.

Makam Kalongan Wadasmalang

Dusun Wadasmalang berada di ujung timur laut di Desa Kalitorong Randudongkal Pemalang. Dusun ini berbatasan dengan Dusun Beber Desa Kejene dan Desa Sambeng Bantarbolang.

Di sebelah Utara dusun Wadasmalang, tepatnya di dekat pinggir Kali Waluh dibawah rerimbunan pohon bambu terdapat situs yang warga setempat menyebutnya sebagai Makam Kalongan. Di situs ini setidaknya terdapat 3 makam kuno yang patoknya ditandai batu kali atau sungai.

Tiga makam di situs Makam Kalongan ini disebutkan namanya sebagai Simbah Syeikh Salamudin Bumi Sakti Makam Geger Sabrang, Syeikh Subakir Paku Tanah Jawa, & Syeikh Maulana Maghribi Sunan Sindang Laut Pekalongan.

Penelusuran penulis sendiri belum secara jelas diketahui asal usul Sohibul makam baik secara nasab keturunan maupun sanad keilmuannya. Namun demikian, masyarakat sekitar meyakini bahwa makam Kramat yang berada di Wadasmalang adalah makam Auliya atau orang Sholeh. Berdasarkan penuturan cerita tokoh dan masyarakat Wadasmalang, cerita adanya makam tersebut adalah makam Auliya Kalongan yang berasal dari Pekalongan sudah diceritakan turun temurun oleh para leluhurnya. Termasuk adanya agama Islam dan berkembangnya ajaran Islam di kitaran daerah Kalitorong berkat jasa Sang Auliya makam Kalongan.

Saat penulis sendiri mendatangi situs makam Kalongan tersebut memang terasa ‘aura mistis’nya. Setelah penulis didampingi Pamong Desa Sumbarang Tegal, Nurokhis dan Kadus Wadasmalang, Jajuli datang berziarah dan berdoa, selama perjalanan pulang dari makam hingga jalan besar tercium bau semerbak wewangian, padahal saat datang tidak tercium bau aroma apa pun.

Menurut penuturan Kadus Wadasmalang, kejadian mistis tersebut bukan terjadi satu dua kali saja. Menurutnya, jika yang berziarah berniat hati baik maka akan muncul semerbak wewangian, begitu pun sebaliknya jika niat hatinya buruk maka yang muncul adalah bau tidak sedap. Wallahu’alam bisshowab

Lahum… Al Fatihah

Oleh : Abdul Azis Nurizun (Founder Pesantren Enterpreuner Babussalam Nurul Iman dan Penggerak Gusdurian Pemalang)

Note : Terjadi perubahan judul dan isi redaksi karena keberatan dari narasumber terkait nama seseorang yang disebutkan dalam narasi ini. Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *