Gubernur Jateng Ajak Mahasiswa Cegah Stunting Melalui Program One Student One Client

News1576 Dilihat

MEDIASI – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak kalangan mahasiswa ikut berperan aktif mencegah stunting (tengkes) di Jateng.

“Dengan praktik langsung di lapangan sekaligus turut serta mencegah stunting. Selain mengasah kepekaan sosial, mahasiswa juga bisa mempraktikkan ilmu yang diperoleh selama kuliah,” kata Ganjar usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Semarang di Semarang, Senin (5/9).

Berdasarkan data, ada sekitar 20 persen ibu hamil bermasalah di Provinsi Jateng dan membutuhkan pendampingan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan.

Karena itu Pemprov Jateng, menurut Ganjar, saat ini sedang giat mengurangi stunting dengan sejumlah program seperti Program Satu Mahasiswa mendampingi Seorang Ibu Hamil (one student one client) dan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) atau pendampingan untuk ibu hamil.

“Kami lagi bergerak ini. Ada penurunan stunting, bagaimana menjaga kesehatan ibu-anak, khususnya mereka yang sedang hamil. Kami punya program one student one client. Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng itu sebenarnya perhatian pada ibu hamil,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Ganjar mengungkapkan perguruan tinggi bisa menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan mahasiswa yang ikut serta dalam one student one client, kemudian bisa mendapatkan penghargaan atau apresiasi, baik nilai akademik maupun nilai praktik di masyarakat.

“Kami bisa kerja sama dengan Unimus. Mahasiswa diajak dan dikasih perhatian, reward, dan apresiasi kepada mereka agar selama ia kuliah pernah melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk bangsa, negara dan kemanusiaan,” katanya

Selain itu, lanjut Ganjar, mahasiswa dan perguruan tinggi juga diharapkan bisa mengambil peran untuk mendampingi ibu hamil bermasalah sampai melahirkan serta memastikan ibu dan anaknya dalam kondisi selamat.

“Kalau itu bisa didampingi oleh teman-teman mahasiswa maka learning process-nya mereka belajar, bagaimana mendampingi. Dosennya membimbing, maka ini merdeka belajar yang konkret. Stunting-nya bisa dicegah,” ujarnya.