IPNU IPPNU Sutrapanan Sukses Selenggarakan Penutupan Pesantrem Kilat Yang Dihadiri Ketua PC MA IPNU Kab.Tegal

Publika899 Dilihat

MEDIASI – Pimpinan Ranting (PR) IPNU IPPNU Sutapranan kembali mengulang program Pesantren Kilat setiap sore selama 26 Hari mulai dari 2 Ramadhan – 28 Ramadhan.

Pada Rabu, 19 April 2023 merupakan acara penutupan yang dihadiri oleh Ketua Presidium Cabang (PC) Majelis Alumni IPNU Kab. Tegal, Bapak H. Akhmad Was’ari, S.Pd.,MM. Sekaligus Dewan Ustadz-Ustadzah di Desa Sutapranan.

Acara yang diselenggarakan di Kantor Sekretariat NU Sutapranan tersebut diawali dengan Khotmil Qur’an dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, dan puncaknya Orasi Ke NU an yang disampaikan KH Akhmad Was’ari, S.Pd.,MM.

Dalam kesempatan tersebut, KH Akhmad Was’ari menyampaikan Orasi Ke NU an yang mengarah kepada penguatan sinergi antar lapisan masyarakat Desa Sutapranan. Mulai dari NU, Badan Otonom NU, dan juga para tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut terutama untuk kelancaran pembangunan Gedung NU Sutapranan.

“Semua hajat NU Sutapranan terutama terkait pembangunan Gedung NU Sutapranan akan sangat bisa apabila samua punya satu visi misi satu persepsi dan satu kebersamaan,” tutur Kyai Was’ari.

Kyai Was’ari juga menyampaikan harapannya kepada para Ulama Desa sutapranan untuk bersama sama mensukseskan setiap acara NU Sutapranan.

“Saya mengharap para asatidz-asatidzah yang mengisi acara pesantren kilat selama 26 Hari ini biar kita satu kata, satu kesepahaman dan kesepakatan. Bersama kita bisa, Bersama untuk membangun kebesaran Nahdlatul ‘Ulama, kita bisa,” tegasnya.

Acara di akhiri dengan buka puasa bersama yang menjadi puncak dari acara tersebut. Semua yang hadir sore itu berharap semoga acara semacam ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi kedepannya. Karena pertemuan semacam ini yang membuat sinergi IPNU IPPNU dengan badan otonom NU lainnya dapat terus terjalin erat. Dan bagaimanapun, Pesantren Kilat merupakan salah satu kewajiban IPNU IPPNU Sebagai seorang Pelajar NU untuk selalu menuntut ilmu keagamaan.