Mbah Jabbar Pulosari, Makam Kramat yang Sering Dikunjungi Calon Pejabat Ketika Hendak Pemilihan

Ensiklopedi1222 Dilihat

MEDIASI – Pulosari merupakan nama desa dan kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Pemalang bagian Selatan yang merupakan wilayah dataran tinggi pegunungan dan berbatasan langsung dengan Gunung Slamet.

Desa ini berhawa sejuk dan merupakan salah satu wilayah sentra penghasil palawijaya seperti cengkeh, teh, dan kopi. Bahkan kopi Pulosari cukup populer dan banyak digandrungi masyarakat, khusunya pencinta kopi di wilayah eks karisidenan Pekalongan.

Desa Pulosari termasuk desa yang cukup luas dan terdiri dari berbagai dusun. Di dusun Pulosari yang merupakan pusatnya wilayah yang terdapat pusat ekonomi dan pemerintahan, di dusun ini juga terdapat situs makam kuno yang disebut sebagai Makam Mbah Jabbar.

Makam Mbah Jabbar merupakan salah situs bersejarah dan dikramatkan oleh masyarakat desa Pulosari dan terletak tidak jauh dari pusat pemerintahan dan perekonomian Pulosari.

Walau pun berada di pusat desa dan kecamatan Pulosari, Situs Makam Mbah Jabbar ini cukup sulit dijangkau kendaraan umum, padahal letaknya tidak jauh dari jalan raya penghubung Desa Pulosari dan Desa Nyalembeng. Makam Mbah Jabbar berada di antara rerimbunan pohon bambu dan dipinggir sungai atau Kali Pulosari.

Namun demikian, saat ini keberadaan makam Mbah Jabbar sudah cukup tertata rapi dan bercungkup. Makam tersebut, menurut penuturan Mbah Sunarto kerap kali diziarahi para tokoh. Bahkan, seorang tokoh agama cukup terkenal dari Purbalingga pernah datang berkunjung ziarah ke makam Mbah Jabbar.

Menurut Mbah Sunarto (umur sekitar 70 tahun), situs makam ini sudah terkenal sejak zaman kolonial Belanda. Dulu, di sekitar makam Mbah Jabbar ini terdapat sekitar 17 makam. Namun, saat ini yang terawat hanya makam Mbah Jabbar, sedang makam yang lain sudah rata dan menjadi perkebunan masyarakat.

Untuk menuju situs makam Mbah Jabbar ini pengunjung bisa memasuki dua arah jalan stapak yang hanya bisa dilalui dengan jalan kaki, jaraknya dari jalan raya hanya sekitar 70 meter. Namun karena medan jalannya berupa kebun dan rimbunan pohon bambu, makam tersebut terlihat tersembunyi atau tidak kelihatan dari jalan raya.

Konon situs makam Mbah Jabbar tersebut memiliki keberkahannya tersendiri. Faktanya, situs ini seringkali didatangi oleh calon pejabat saat mereka hendak mengikuti pemilihan, terutama pemilihan kepala desa dan pemilihan anggota dewan.

Nama makam Mbah Jabbar sendiri masih menjadi misteri, mulai dari asal usul nama dan riwayat hidupnya. Namun demikian, beberapa ulama cukup terkenal dan tokoh agama setempat dikatakan sering berkunjung ziarah ke Mbah Mbah Jabbar. Hal ini menjadi penguat masyarakat setempat bahwa makam Mbah Jabbar memang makam Kramat dan diyakini sebagai simbaurekso atau tokoh sesepuh leluluhur desa Pulosari. Wallahu’alam bisshowab… Lahu, Al Fatihah

Oleh : Abdul Azis Nurizun (Founder PP Babussalam Nurul Iman dan Penggerak Gusdurian Pemalang)