MEDIASI – Menggerakkan usaha menggerakkan manusia, merupakan salah satu filosofi usaha yang rupanya jadi inspirasi pria kelahiran Tegal ini membuka usaha kuliner di jalan propinsi jalur wisata Guci – Moga. Tepatnya di Jalan Raya antara Kalibuntu Moga ke arah Sima (dekat pintu gerbang Sima atau Jurug SibedilMandiraja dan arah ke perkemahan Sikucing Moga).
Rizki sapaan akrab pria yang bernama lengkap Muhammad Sobahurrizki, ia merupakan seorang sosio-preuner yang dikenal murah hati dalam pergaulannya dan low profile tampak penampilannya. Ia seperti dikenal teman-temannya di organisasi IMT (Ikatan Mahasiswa Tegal) adalah ‘pengusaha muda’ sukses dan seorang filantropis (dikenal aktif di organisasi atau lembaga sosial).
Menurut Rizki, keputusannya membuka usaha Kuliner Sate berawal dari kesukaannya sendiri pada panganan olahan dari hewan kambing ini. Selain itu, ia menuturkan momentum pandemi dimana dirinya lebih sering berada dan bekerja dari rumahnya di Moga menjadikannya inspirasi untuk membuka usaha off line-nya ini.
“Saya membuka usaha sate juga karena momentum, dengan modal yang mungkin pas-pasan ini, saya coba mengembangkan usaha baru. Karena sejak mewabahnya Corona (COVID-19) berdampak negatif pada masyakat hampir semua sektor lini ekonomi, saya juga rasakan sendiri dampaknya pandemi,” katanya.
Namun, bermodalkan semangat berwirausaha dan ingin menciptakan sebanyak-banyaknya lapang kerja walau pun masih berskala lokal, ia pun mendirikan usaha kuliner bernama ‘Sate Gumuk’ bertagline ‘Empukkk’.
Nama ‘Gumuk’ merupakan sebuah wilayah blok atau distrik kecil sub-dusun yang masuk bagian dari wilayah Desa Banyumudal Kecamatan Moga Pemalang. Namun demikian, nama ‘Gumuk’ juga bisa diartikan sebagai singkatan dari kata ‘Gurih’ dan ‘Empuk’.
“Ya masuk… Sate Gumuk, adalah filosofi dan singkatan dari sate yang gurih dan empuk,” kata Rizki dengan senyum sumringah saat bertemu MEDIASI pada acara Do’a Manaqib Launching ‘Sate Gumuk’ di Moga, Kamis (14/7/2022).
Pengusaha ‘online’ jasa penerjemah dan founder ‘www.kantorjasapenerjemahtersumpah.com ini lebih lanjut menuturkan, usaha satenya walau pun pemula namun soal rasa dan harga bisa bersaing dengan kuliner sate yang ada di wilayah Moga dan sekitarnya. Dari daftar harga menu yang disodorkannya, memang harga produk satenya termasuk murah-meriah dan disesuaikan dengan ‘kantong orang desa’.
“Kita memang menyasar golongan masyarakat ekonomi menengah ke bawah, dengan tempat masih baru dan kecil ini, menu yang ditawarkan termasuk receh tapi soal rasa tidak recehan. Ada paket komplit Sate plus Sop Kambing, Nasi, dan Teh Manis harga cuma Dua Puluh Tiga Ribu Rupiah (Rp.23.000,-). Untuk harga awal pembukaan ini spesial diskon Limapuluh Persen (50%) dan bisa dilevery order atau layanan daring-antar ke konsumen ,” ungkapnya.
Untuk menu lainnya, Sate Gumuk juga menawarkan harga yang tergolong murah, harga pertusuk sate dibandrol Rp.5000 dan spesial sate full daging Rp.6000. Sementara untuk menu Sop dan Gulai Kambing harga perporsi Rp.20.000 dan aneka minuman hanya berkisar Rp.4000-5000.
Menurut Dhofir, sahabat satu almamater Rizki saat kuliah di UIN Syarif Hidayatullah, mengatakan bahwa dirinya mengenal betul karakteristik jiwa wirausaha yang dimiliki ‘Bos’ Sate Gumuk ini. Ia mengenal pribadi Rizki yang kalau punya usaha, bukan hanya memikirkan untuk penghasilan untuk dirinya saja, tapi juga bergerak supaya orang lain disekitarnya pun memperoleh manfaat dari usaha yang didirikannya.
“Saya mengenal betuk Om Rizki, dari dulu kalau punya usaha orientasinya tidaknya hanya untuk keuntungan pribadinya semata, tapi juga untuk orang lain bagaimana supaya mereka yang masih menganggur atau belum punya penghasilan dapat bekerja, ” ujar Dhofir yang juga salahsatu Pengampu Pengajar di Pesantren Nihadlul Qulub Moga.
“Kepeduliannya sudah teruji, dari berbagai kata-kata inspirasi dan doa yang tertulis di dinding tempat usaha ‘Sate Gumuk’ ini saja bisa menjadi bukti. Salahsatu tulisan Hadist Nabi ; Sedekah tidak akan mengurangi harta, misalnya, ini bukti cermin pedoman pribadi Om Rizki… Semoga sukses dan berkah ‘Sate Gumuk’nya,” pungkasnya.