Akankah Teknologi AI Mengambil Alih Lapangan Pekerjaan di Indonesia?

Publika753 Dilihat

MEDIASI – Kecerdasan buatan (AI) telah muncul sebagai salah satu penemuan paling signifikan dalam Revolusi Industri 4.0 yang membawa kemajuan besar di berbagai industri. AI memberikan solusi potensial untuk meningkatkan efisiensi dan produksi, mulai dari otomatisasi proses kerja hingga terobosan layanan kesehatan.

Saat ini teknologi Artificial Intelligence (AI) berkembang pesat dan memengaruhi banyak sektor, termasuk tenaga kerja. AI sendiri merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. Rumor bahwa AI akan banyak merebut lapangan pekerjaan manusia masih menjadi perbincangan hangat pada saat ini, namun apakah hal itu benar terjadi?

Tidak diragukan lagi, kehadiran AI banyak memberikan kemudahan dalam dunia pendidikan bahkan pekerjaan. Sudah banyak pula perusahaan yang memilih menggunakan AI untuk optimalisasi tugas-tugas rutin mereka daripada merekrut karyawan. Tak dapat dipungkiri tentu hal ini menjadi ancaman bagi manusia karena posisinya akan tergantikan dengan AI.

Sebagai contoh, TV One salah satu media di Indonesia sudah menggunakan presenter AI untuk mengantarkan berbagai macam berita. Media ini membangun basis ekosistem yang kuat bagi trend-trend artificial intelligence yang berkembang pesat saat ini.

Langkah ini menunjukkan bahwa industri media mulai beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk menambah daya tarik audiensnya. Keputusan langkah ini tentu saja sudah dipertimbangkan dengan matang oleh mereka. Selain itu, penggunaan presenter AI juga membuktikan bahwa media ini siap bertransformasi bahwa antara manusia dan mesin dapat berkolaborasi.

Namun apakah AI hanya akan memberikan ancaman saja? Tidak juga. Jika dilihat dari sisi peluang, hadirnya AI juga memberikan lapangan pekerja baru seperti data scientist, data analyst, UI/UX Designer, dan masih banyak lagi tentunya.

Pekerjaan-pekerjaan tersebut lahir karena adanya kebutuhan untuk mengelola, menganalisis, dan mengembangkan teknologi berbasis AI semakin dibutuhkan. Hal ini menunjukkan bahwa AI tidak hanya merebut lapangan pekerjaan manusia, namun juga menciptakan peluang baru yang membutuhkan keterampilan khusus.

Melihat perkembangan AI yang semakin pesat, kita tidak bisa berleha-leha saja untuk menghadapi dunia pekerjaan nantinya. Sudah seharusnya kita mulai berinvetasi diri melalui belajar di bidang teknologi. Kita dapat mengikuti pelatihan berbasis teknologi, mengikuti bootcamp, atau mengikuti kursus.

Jangan terlalu overthinking juga, masih banyak pekerjaan yang tidak bisa digantikan posisinya oleh AI, seperti pekerjaan jurnalis misalnya. Seorang jurnalis membutuhkan komunikasi langsung dengan informannya dan hal itu tidak dapat dilakukan oleh AI dengan sempurna. Tidak hanya jurnalis, namun masih banyak juga pekerjaan lain yang tidak dapat digantikan oleh AI. Jadi tidak perlu panik. Terapkan pikiran bahwa jadikan AI sebagai alat, bukan sebagai pengganti.

Oleh : Muhammad Arda Billy (Mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid)