MEDIASI – Terjadi dialog antara sang guru dengan muridnya; Berkata sang murid “Saya telah membaca banyak buku, tetapi saya lupa sebagian besar yang saya baca. Lantas apa gunanya membaca?”
Sang Guru hanya diam, tersenyum, tidak menjawab.
Esok paginya, saat duduk di pinggir perigi yang jernih, Sang Guru berkata :
“Aku haus, tolong ambilkan air menggunakan saringan tua itu”
Si murid bingung, mana bisa saringan menampung air? Tidak mau berdebat, si murid melakukan apa mau gurunya.
Sekali, dua kali, lima kali, berkali-kali, ia berusaha mengambil air, tapi gagal. Bahkan, ia berusaha menutupi lubang saringan menggunakan tangan juga gagal.
Si murid frustrasi, menjatuhkan saringan itu. “Aku gagal, maaf”
Sang Guru hanya tersenyum dan berkata penuh wibawa
“Kamu tidak gagal, liat saringan itu, yang tadinya kotor berdebu, sekarang jadi bersih mengkilat”
Si murid hanya diam menerka-nerka apa maksud gurunya.
“Air, meskipun tidak pernah mengendap, telah mencuci saringan itu, menjadi bersih” ujar Sang Guru
“Itulah yang terjadi saat kamu membaca. Tidak masalah jika kamu lupa sebagian besar detail yang kamu baca. Tidak masalah jika pengetahuan tampak seperti air yang mengalir di saringan tadi. Karena saat membaca, pikiranmu disegarkan, jiwamu disucikan. Dan, meskipun kamu tidak menyadari, dirimu sedang diubah dari dalam ke luar” lanjut sang guru.
Kemudian, Sang Guru menutup dengan kalimat indah.
“Hakekat membaca bukan untuk mengisi memori, tetapi untuk membersihkan dan memperkaya jiwamu, tentu saja yang dibaca adalah buku-buku yang bermutu”
Mindfulness
Oleh : Haris El Mahdi (Penggerak HUSDURian Batu)
