Menggali Potensi Efektifitas Manajemen Waktu Pada Gen Z

Publika1577 Dilihat

MEDIASI – Seringkali kita mendengar istilah Gen Z, benarkah Gen Z lebih banyak membuang-buang waktunya untuk hal yang kurang bermanfaat?

Tapi kenapa banyak dari Gen Z yang mampu menorehkan prestasi baik skala nasional maupun internasional. Lantas mengapa ada stereotipe demikian? Berikut beberapa stigma masyarakat tentang Gen Z.

Ketergantungan pada Media Sosial
Saat ini banyak sekali jenis media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook dan juga WhatsApp. Pada umumnya, Gen Z seringkali menggunakan Media Sosial sebagai tempat mencari teman, berbagi konten, mencari informasi, hiburan bahkan sebagai alat personal branding. Namun, penggunaan waktu yang berlebihan menjadikan masyarakat menilai bahwa Media Sosial banyak pengaruh negatif dari pada positifnya.

Kurangnya komunikasi sosial secara langsung
Persepsi ini muncul seiring banyaknya komunikasi yang dilakukan secara daring. Semakin mudahnya alat komunikasi, semakin banyak pula orang yang bergantungan pada kemudahan. Banyak orang yang lebih suka telfon daripada bertemu secara langsung, maka tidak salah ada kalimat popular di masyarakat “Hp mendekatkan yang jauh, namun menjauhkan yang dekat”. Akibat kurangnya interaksi sosial, Gen Z cenderung kaku untuk berkomunikasi dengan orang yang baru ditemuinya.

Sering disebut sebagai Generasi Stroberi
Beberapa orang beranggapan bahwa Gen Z tidak tahan pada tekanan maupun tantangan. Tidak jarang kita mendengar kata healing maupun kata-kata lain yang seakan-akan memvalidasi bahwa mereka butuh sesuatu yang menghibur entah itu jalan-jalan dan sebagainya. Seringkali mereka membuat story yang menceritakan kesedihan yang dialami melalui laman Media Sosialnya. Tidak heran beberapa orang menyebut Gen Z sebagai Generasi Stroberi.

Lantas bagaimana caranya supaya stereotipe tersebut berubah menjadi stigma positif? Terdapat berbagai cara, salah satunya adalah dengan manajemen waktu yang baik. Mungkin beberapa tips ini bisa membuatmu termotivasi akan pentingnya manajemen waktu.

Skala Prioritas
Sederhananya, skala prioritas adalah bagaimana caranya kamu membagi waktu untuk kegiatan-kegiatan yang akan kamu lakukan. Skala prioritas bisa dimulai dari hal yang terpenting terlebih dahulu.

Contohnya adalah ketika kamu dihadapkan dengan dua pilihan antara mengerjakan tugas sekolah atau bermain badminton, maka pilihlah satu yang menurutmu paling penting. Ketika tugas sekolah sudah mendekati deadline, maka sebaiknya kamu kerjakan tugas sekolah terlebih dahulu sebelum bermain badminton. Lain halnya jika kamu adalah seorang atlet, maka berlatih badminton juga penting untuk dilakukan, tapi jangan sampai tidak mengerjakan tugas sekolah.

Bijak dalam menggunakan Media Sosial
Kebiasaan berlama-lama dengan media sosial dapat ber-impact buruk terhadap waktumu. Gunakan media sosial sebagai alat mencari referensi dari pelajaran-pelajaran yang menurutmu kurang tersampaikan dengan jelas. Selain itu, kamu bisa menggunakan media sosial sebagai role model, misalkan kamu tertarik dalam dunia entertainment, maka kamu bisa mengikuti keseharian dari tokoh seperti Prilly Latuconsina maupun lainnya. Jangan hanya berekspetasi pada kecantikannya, akan tetapi perjuangannya dalam mencapai kesuksesan masa kini.

Hindari Prokrastinasi
Jangan pernah berpikir untuk menunda-nunda tugas sekolah, karena semakin kamu menunda tugas maka semakin banyak tugas-tugas itu menumpuk. Mulailah dari tugas yang kamu anggap sulit dan buatlah dirimu yakin bahwa “ketika saya selesai mengerjakan tugas ini, maka saya akan cepat mengerjakan hal-hal lain”. Kebiasaan menunda-nunda ini juga salah satu indicator bahwa kamu tidak bertanggung jawab terhadap waktu.

Buatlah Jadwal yang Realistis
Pastikan kamu mempunyai rencana untuk hari-hari yang akan kamu kerjakan, jangan sampai mengalir begitu saja tanpa adanya sebuah planning. Kamu bisa membuat jadwal pada kertas yang di tempelkan di tembok untuk selanjutnya kamu terapkan mulai dari bangun tidur sampai kamu tidur lagi. Hindari kegiatan yang menumpuk dalam satu hari, karena kegiatan yang menumpuk akan membuatmu kelelahan dan menjadikan pekerjaanmu tidak maksimal.

Berhenti menjadi orang yang tidak enakan
Ada baiknya kamu menolak setiap hal yang tidak ada relevansinya dengan prioritasmu. Ketika kamu diajak temanmu, sedangkan posisimu sedang belajar, maka jangan sungkan untuk bilang “tidak” supaya kamu bisa fokus pada hal-hal yang menurutmu penting. Ketika waktunya bermain dan berhubungan dengan teman, maka maksimalkan waktu tersebut supaya kamu tidak hanya menjadi orang yang intelektualis tetapi punya relasi yang banyak.

Itulah berapa tips dari saya untuk kamu implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dari hal kecil, karena bisa saja sesuatu yang kamu anggap kecil akan berdampak besar pada hidupmu. Cobalah mulai menghargai waktu, baik waktumu, temanmu, dan keluargamu, jangan pernah terbesit untuk sengaja datang terlambat. Ketepatanmu dalam waktu adalah cerminan dirimu dalam menghargai orang lain.

Oleh: Triyadi (Guru BK SMP Satu Atap Wangkelang)