Ponpes Babussalam Nurul Iman Terus Tanamkan Cinta Membaca dan Budaya Literasi pada Para Santri

Publika826 Dilihat

MEDIASI – Pondok Pesantren Babussalam Nurul Iman (Ponpes BNI) Karangmulya terus bergerak menanamkan cinta membaca dan budaya literasi.

Hal ini ditanam dalam kurikulum keseharian pembelajaran sejak dini santri belajar di pesantren. Langkah yang sangat penting dalam mengembangkan pengetahuan dan pemahaman santri.

Guna menanamkan Habit dalam literasi, setidaknya Pondok Pesantren Babussalam Nurul Iman (BNI) Karangmulya telah dan melakukan beberapa hal, yakni :

Pertama, Perpustakaan di Pesantren: Ponpes BNI Karangmulya telah membangun perpustakaan yang cukup lengkap dengan berbagai jenis buku, termasuk buku-buku fiksi, nonfiksi, agama, sejarah, dan sastra.

Kedua, Aktivitas Membaca Rutin: Ponpes BNI Karangmulya telah menjadwalkan waktu khusus dalam sehari untuk santri membaca. Kegiatan ini diwajibkan setiap hari, di mana semua santri diharapkan membaca selama periode waktu tertentu. Dalam kegiatan ini, santri dapat membaca buku, majalah, surat kabar, atau materi lain yang relevan.

Ketiga, Kelas Diskusi Buku: Ponpes BNI Karangmulya juga sedang mengembangkan kelas diskusi buku secara rutin. Santri mulai diarahkan untuk memilih buku-buku yang menarik dan relevan dengan nilai-nilai agama, budaya, atau pendidikan. Targetnya Santri dapat membaca buku tersebut secara mandiri dan kemudian berpartisipasi dalam diskusi untuk berbagi pemahaman dan refleksi mereka.

Keempat, Pelatihan Menulis: Guna membantu santri dalam mengembangkan keterampilan menulis Ponpes BNI Karangmulya telah memfasilitasi melalui kegiatan pelatihan menulis esai, puisi, atau cerita pendek. Pesantren terus mendorong para santri untuk mengekspresikan gagasan dan pengalamannya dengan tulisan, diantaranya dengan memberikan umpan balik konstruktif dan mendorong santri untuk terus mengasah kemampuan menulis.

Kelima, Penyelenggaraan Lomba Membaca dan Menulis: ke depan Ponpes BNI Karangmulya juga akan menyelenggarakan lomba membaca dan menulis secara berkala. Lomba semacam ini diharapkan dapat mendorong minat santri dalam membaca dan menulis, serta memotivasi mereka untuk terus meningkatkan keterampilan literasi santri.

Keenam, Kolaborasi dengan berbagai Komunitas: Ponpes BNI Karangmulya telah menjalin kerjasama dengan berbagai komunitas, seperti perpustakaan umum, lembaga pendidikan, atau organisasi keagamaan lainnya. Bersama-sama, dapat diadakan kegiatan literasi yang melibatkan santri pesantren dan masyarakat sekitar, seperti ceramah, lokakarya, atau kegiatan sosial yang terkait dengan literasi.

Ketujuh, Peran Model: Ponpes BNI Karangmulya juga akan melibatkan para pengajar, ustadz, dan para tokoh terkemuka dalam memberikan contoh yang baik tentang pentingnya membaca dan memiliki budaya literasi yang kuat. Dengan menjadi peran model yang inspiratif, mereka dapat memotivasi santri untuk mengikuti jejak mereka dan mengembangkan minat dalam membaca dan literasi.

Dengan demikian, Ponpes BNI Karangmulya menyadari pentingnya untuk memastikan bahwa upaya ini berkelanjutan dan diintegrasikan ke dalam kurikulum dan kehidupan sehari-hari di pesantren.

Dengan adanya lingkungan yang mendukung, santri akan semakin termotivasi untuk menjadi individu yang berpengetahuan luas dan memiliki kecintaan terhadap membaca dan menulis.