MEDIASI – Seiring berkembangnya teknologi digital yang pesat, Generasi Alpha terlahir dan tumbuh di tengah-tengah kemajuan teknologi digital ini.
Generasi alpha adalah anak-anak kelahiran awal tahun setelah 2010 sampai 2025, maka sangat mudah bagi mereka terpapar berbagai konten digital jika sejak usia dini sudah dihadapkan dengan digital yang dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dan berkomunikasi. Walaupun teknologi memberikan kemudahan bagi pengguna, tapi jika penggunaannya yang tidak bijak dapat menyebabkan dampak negatif pada moralitas terutama pada generasi alpha ini.
Konten dari platform-platform seperti TikTok salah satunya yang sangat populer di kalangan generasi alpha. Dimana generasi alpha ini sering mengkonsumsi konten-konten dari tiktok tersebut dan sering mengandung bahasa dan perilaku yang kurang sopan.
Dari situlah generasi alpha terpapar oleh konten-konten yang dapat memengaruhi cara berpikir dan bertindak. Misalnya, penggunaan kata-kata kasar seperti “anjay” dan “njir”, menjadi hal yang umum di kalangan anak-anak generasi alpha ini dan fenomena ini menunjukkan adanya krisis moral dalam berbahasa.
Dalam krisis moral ini tidak hanya disebabkan oleh paparan digital tetapi juga oleh pola asuh orang tua. Kebanyakan anyak orang tua dari Generasi Alpha kurang mengawasi penggunaan teknologi pada anak-anak mereka, sehingga anak-anak dapat dengan mudah mengakses konten-konten yang tidak semestinya mereka tonton.
Hal ini di perparah lagi oleh karakteristik Generasi Alpha yang lebih cenderung individualistis dan kurang menghargai norma sosial.
Seperti yang diungkapkan oleh Fani Saputri, seorang mahasiswa yang mengutarakan pendapatnya, “Kebanyakan anak sekarang berani kepada orang tua, ketika dinasehati mereka seharusnya diam dan mendengarkan, tetapi ini kebalikannya mereka justru berbicara dengan nada keras kepada orangtuanya. Tidak hanya itu para orang tua sekarang sudah memberikan atau mengizinkan anak-ananya memegang HP sendiri dengan alasan kasihan kalau tidak memegang HP sendiri sedangkan teman-temannya pada memegang HP”. Pendapat tersebut menjadi salah satu keadaan sesungguhnya di era perkembangan digital yang semakin canggih ini.
Dalam menjaga moralitas generasi alpha menghadapi tantangan besar di tengah arus informasi yang banyak. Pentingnya bagi orang tua dan pendidik untuk berperan aktif dalam mendidik anak-anak mengenai penggunaan teknologi agar digunakan secara bijak dan dapat membangun kesadaran kritis terhadap konten-konten dari digital yang mereka konsumsi. Upaya ini dapat membantu membentuk karakter dan moralitas yang lebih baik bagi generasi alpha serta generasi mendatang.
Oleh : Chilma Nada Fuadiyah (Mahasiswi UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan)