KH Abdul Karim dan KH Abdul Basyir, Dua Ulama Pensyiar Pendidikan Islam di Mereng

Ensiklopedi1292 Dilihat

MEDIASI – Di desa Mereng, Kecamatan Warungpring, pusat pendidikan dan keagamaan terpusat di dusun Bengkeng. Karena, di dusun inilah saat ini terdapat dua pesantren cukup besar yang juga masing-masing memiliki lembaga pendidikan dari tingkat PAUD hingga sekolah menengah setingkat SMA, yakni Pondok Pesantren Al Hikmah dan Pondok Pesantren Nurul Huda Al Karimi.

Dua nama pesantren ini mempunyai keterkaitan dengan sosok dua Kyai desa terdahulu yang pernah bergerak dan berjuang mensyiarkan tarbiyah keislaman di wilayah Warungpring, khususnya desa Mereng yakni KH Abdul Karim dan KH Abdul Basyir, yang secara kebetulan keduanya bertalian sebagai saudara ipar.

Bermula dari KH. Abdul Karim mendirikan Madrasah Wajib Belajar (MWB) -sekarang Madrasah Ibtidaiyah/MI sebagai lembaga pendidikan formal pertama di wilayah Warungpring, tepatnya di dusun Bengkeng Desa Mereng, serta KH. Abdul Basyir yang juga mendirikan Madrasah Diniyah.

MWB yang didirikan kitaran tahun 1950-an tersebut kelak menjadi cikal bakal berdirinya Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda yang menaungi MI, MTs, MA dan Pondok Pesantren Nurul Huda AlKarimi, dan beliau pula yang menjadi muwaqif pertama lembaga tersebut. Demikian pula Madrasah Diniyah yang didirikan KH Abdul Basyir berkembang menjadi Pondok Pesantren Al Hikmah yang kemudian mempunyai lembaga/yayasan berbadan hukum sendiri dan melahirkan pendidikan formal sendiri: SD, SMP dan SMK Islam Terpadu.

Jadi, embrio berdirinya dua pondok pesantren besar dan lembaga pendidikan formal lainnya yang terletak di desa Mereng Kecamatan Warungpring adalah berawal dari MWB yang didirikan KH Abdul Karim dan Madrasah Diniyah yang didirikam KH Abdul Basyir. Berkat perjuangan kedua ulama yang saling mendukung dalam gerak syiar Islam inilah, Dusun Bengkeng khususnya dan Desa Mereng serta Kecamatan Warungpring umumnya bahkan wilayah Pemalang Selatan dikenal sebagai salah satu sentral atau pusat pendidikan Islam.

Menurut penuturan putra dari KH Mahmud, yang juga cucu KH Abdul Karim, Gus Khotib, setelah KH Abdul Karim wafat, pada kisaran tahun 1982 secara resmi payung hukum Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang semula bernama MWB dan Pondok Pesantren Al Hikmah dipadukan untuk berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nurul Huda Mereng, hal ini dalam rangka untuk mempermudah pendirian lembaga-lembaga pendidikan, formal maupun non formal dan perkembagan pesantren.

Lebih lanjut menurut Gus Khotib, ayahnya KH Mahmud bersama dengan saudara dan sahabat-sahabat beliau, yakni KH. Muhammad Idris (Alm), KH Drs.Anshori Masyhuri (Alm) , KH.Ma’muri Hasan B.A (Alm) Ust. Mahful Jahuri, Ust.Tamim Abdurrosyid (alam), dan Ust.Daimun merupakan inisiator atau Muasis (pendiri) Yayasan Pendidikan Islam Nurul Huda.

Saat ini, YPI Nurul Huda- termasuk Pondok Pesantren Nurul Huda Al Karimi diasuh dan dikelola putra KH Abdul Karim, yakni KH Mahmud bersama anak-anaknya seperti Gus Fahmi dan Gus Khotib. Sedangkan Pondok Pesantren Al Hikmah, sepeninggal pengasuhnya yakni KH Muhammad Idris -yang juga kakak ipar dari KH Mahmud- saat ini diasuh dan kelola oleh menantunya yakni KH Mustofa Hadna.

Sementara itu, almaghfurlah KH Abdul Karim sendiri wafat pada tahun 1981 dan dikebumikan di pemakaman umum ‘Cikelem’. Di Makbaroh Cikelem ini pula KH Abdul Basyir, KH Muhammad Idris dan para pendiri YPI Nurul Huda serta alim ulama desa Mereng, Kecamatan Warungpring seperti Mbah Kyai Sulkiyah, Ky Abdul Rosyid dkl dimakamkan. Wallahu’alam… Lahum. Al FATIHAH

Oleh : Abdul Azis Nurizun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *