MEDIASI – Mahasiswa sering kali dipandang sebagai agen perubahan dengan potensi besar untuk memperbaiki masyarakat. Soft skill, atau keterampilan non-teknis, merupakan komponen penting yang harus dimiliki selain bakat akademis untuk memenuhi tuntutan dunia kerja dan kehidupan sosial. Berpartisipasi dalam pengelolaan organisasi di kampus merupakan salah satu cara yang efisien untuk mengembangkan soft skill.
Mahasiswa dapat melatih keterampilan kepemimpinan dalam manajemen organisasi. Mahasiswa memperoleh keterampilan pengambilan keputusan, motivasi anggota, dan penyelesaian perselisihan ketika mereka memimpin sebuah tim. Selain itu, mereka belajar bagaimana berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda asal usul, sudut pandang, dan kepribadian. Karena tempat kerja sering kali membutuhkan kerja sama dalam tim interdisipliner, keterampilan ini sangat penting.
Fondasi dari semua hubungan manusia adalah komunikasi. Mahasiswa mendapat beberapa kesempatan untuk mengkomunikasikan ide, berbicara di depan audiens, dan menjalin ikatan dengan orang lain dalam organisasi. Agar lebih percaya diri dan profesional dalam mengkomunikasikan ide, individu yang berpartisipasi dalam kegiatan organisasi terus menyempurnakan kemampuan presentasi, negosiasi, dan diskusi.
Mengelola waktu antara kewajiban organisasi dan akademik merupakan salah satu tugas manajemen organisasi yang paling sulit. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam organisasi harus menetapkan prioritas, membuat jadwal yang efisien, dan memastikan semua tugas diselesaikan tepat waktu. Mereka mendapatkan keterampilan manajemen waktu dari pengalaman ini, yang akan sangat membantu di tempat kerja.
Mengelola suatu organisasi sering kali memerlukan penyelesaian masalah antarpribadi dan teknologi. Mahasiswa memperoleh kemampuan untuk mengevaluasi keadaan, memunculkan ide-ide orisinal, dan membuat pilihan yang bijaksana. Hal ini membantu pengembangan kemampuan berpikir kritis dan fleksibel, yang sangat penting dalam dunia yang serba cepat saat ini.
Terlepas dari kenyataan bahwa organisasi menawarkan banyak keuntungan, tidak semua mahasiswa memanfaatkannya sepenuhnya. Mayoritas permasalahan disebabkan oleh ketidaktahuan atau tidak kompetennya administrasi organisasi. Oleh karena itu, dengan menawarkan pelatihan manajemen, menyediakan fasilitas yang sesuai, dan mendorong kerja sama antar organisasi, lembaga pendidikan harus membantu operasional organisasi.
Selain menyediakan wadah kegiatan, manajemen organisasi berfungsi sebagai lingkungan belajar yang meningkatkan pendidikan formal mahasiswa. Dengan mengoptimalkan fungsi manajemen organisasi, mahasiswa dapat menumbuhkan soft skill yang akan bermanfaat bagi dirinya sepanjang hayat. Oleh karena itu, lembaga pendidikan dan pelajar harus terus mendorong keberlanjutan organisasi sebagai tempat pengujian sejati bagi pertumbuhan pribadi.
Selain itu, partisipasi aktif dalam organisasi juga membantu mahasiswa membangun jaringan atau networking yang luas. Dalam organisasi, mahasiswa berkesempatan bertemu dengan individu dari latar belakang yang berbeda, termasuk alumni, dosen, dan bahkan pihak eksternal seperti mitra perusahaan. Jaringan ini bukan hanya bermanfaat selama masa kuliah, tetapi juga menjadi aset berharga dalam membangun karier di masa depan. Dengan memiliki relasi yang baik, mahasiswa dapat lebih mudah mendapatkan informasi peluang kerja, magang, atau kolaborasi dalam berbagai proyek.
Tidak kalah penting, pengalaman berorganisasi juga melatih mahasiswa untuk menghadapi tekanan dan situasi yang tidak terduga. Tanggung jawab dalam organisasi sering kali memerlukan kemampuan untuk tetap tenang dan berpikir jernih meski dalam keadaan mendesak. Hal ini membantu membentuk daya tahan mental dan kemampuan adaptasi yang tinggi. Dalam dunia kerja yang penuh dengan tantangan, kemampuan ini menjadi salah satu kunci untuk tetap produktif dan sukses. Dengan demikian, organisasi kampus tidak hanya menjadi tempat berkegiatan, tetapi juga arena pembentukan karakter dan keterampilan hidup mahasiswa.
Oleh : Muhammad Haykal Qolbi (Mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid)