Judul : Urgensi Pendidikan Karakter Di Tengah Perkembangan Teknologi.
Kemajuan teknologi yang sangat cepat telah membawa dampak besar di berbagai bidang kehidupan, termasuk sektor pendidikan. Dan , informasi dapat di akses dengan mudah , proses pembelajaran menjadi lebih mudah dan fleksibel , dan interaksi , media digital sudah menjadi bagian dari keseharian. Namun, di balik keuntungan tersebut, muncul tantangan berupa semakin memudarnya nilai-nilai karakter di kalangan anak muda. Oleh karena itu, penguatan pendidikan karakter saat ini menjadi sangat penting dan mendesak untuk dilakukan di saat ini.
Teknologi seharusnya berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas hidup, bukan sebagai penyebab kemerosotan moral. Sayangnya, kenyataan di lapangan menunjukkan banyak anak dan remaja yang justru terjerat penggunaan teknologi secara negatif, seperti kecanduan media sosial, penyebaran ujaran kebencian, hingga terpapar konten yang tidak sesuai usia. Hal ini menunjukkan adanya kekurangan nilai dalam diri generasi muda yang belum memiliki karakter kuat untuk memanfaatkan teknologi secara bijak.
Pendidikan karakter menjadi fondasi utama dalam membentuk individu yang tangguh, jujur, bertanggung jawab, dan peduli terhadap sesama. Nilai-nilai ini tidak bisa tumbuh begitu saja hanya melalui pengetahuan akademik atau keterampilan digital. Penanaman karakter harus dilakukan secara sistematis, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Tanpa pendidikan karakter, penguasaan teknologi justru bisa menjadi bumerang.
Sekolah sebagai pendidikan formal memiliki peran penting dalam penerapan pendidikan karakter. Namun, saat ini, fokus pendidikan masih banyak tertuju pada pencapaian akademik dan keterampilan teknis, sehingga aspek moral dan etika sering terabaikan. Perlu adanya perubahan pola pikir bahwa keberhasilan pendidikan tidak hanya diukur dari nilai ujian, tetapi juga dari kemampuan siswa untuk bertindak jujur, menghormati orang lain, dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, guru harus menjadi contoh utama dalam pembentukan karakter siswa. Keteladanan guru jauh lebih efektif dibandingkan hanya memberikan nasihat. Guru yang menunjukkan sikap integritas, disiplin, dan empati dalam kesehariannya akan memberikan pengaruh positif yang besar bagi murid-muridnya. Oleh sebab itu, pelatihan dan pengembangan guru dalam pendidikan karakter juga harus menjadi prioritas bagi pemerintah dan lembaga pendidikan.
Pada era digital ini, pendidikan karakter juga perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Nilai-nilai seperti literasi digital, etika dalam berinternet, dan kesadaran akan keamanan data pribadi harus mulai diajarkan sejak dini. Anak-anak perlu memahami bahwa perilaku mereka di dunia maya memiliki dampak nyata. Dan menjadi pribadi yang berkarakter di dunia digital sama pentingnya dengan di dunia nyata.
Peran orang tua juga sangat penting dalam proses ini. Pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah. Sebagai orang tua harus aktif memberikan contoh dan mengawasi penggunaan gawai serta akses internet kepada anak-anaknya. Lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang, disiplin, dan komunikasi terbuka akan sangat mendukung perkembangan karakter anak secara menyeluruh.
Pemerintah juga harus mendukung upaya pendidikan karakter melalui kebijakan yang nyata dan dapat diterapkan. Kurikulum Merdeka, misalnya, perlu dioptimalkan agar nilai-nilai karakter dapat terintegrasi di semua mata pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler dan aktivitas sosial siswa juga bisa menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai tersebut dalam pendidikan.
Menghadapi masa depan yang semakin kompleks, pendidikan karakter menjadi benteng utama dalam menjaga moralitas bangsa. Teknologi boleh saja terus berkembang, namun nilai-nilai kemanusiaan tidak boleh diabaikan. Oleh sebab itu, memperkuat pendidikan karakter di tengah pesatnya kemajuan teknologi bukan hanya sekadar penting, melainkan sebuah keharusan yang harus di pelajari saat ini.
Oleh : Irfa Ilmi (Mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan)