Cerita Akhlak Sahabat Ali, Hampir Telat Jamaah Subuh demi Hormati Seorang Tua Renta Nasrani

Khazanah1090 Dilihat

MEDIASI – Di dalam Kitab Usfuriyah halaman 3-4 Syekh Muhammad bin Abu Bakar menceritakan tentang hadits Rasulullah SAW perihal kasih sayang Allah terhadap makhluk-Nya yang telah menginjak masa senja.

Diceritakan hal tersebut berkaitan tentang akhlak Sahabat Ali bin Abi Thalib yang dikisahkan pernah hampir telat shalat Subuh bersama Rasulullah SAW, demi menghormati seorang sudah tua, walau beda agama.

Kisah tersebut berawal dari suatu pagi ketika Sahabat Ali bin Abi Thalib berjalan menuju masjid untuk mengejar shalat Subuh berjamaah.

Saat itu Sahabat Ali berjalan agak cepat karena sudah tertinggal “start” shalat berjamaah. Nahas, di perjalanan Sahabat Ali terhambat oleh seorang lansia yang berjalan begitu lambat. Sahabat Ali tidak mendahuluinya. Ia menjaga tata kramanya terhadap orang lansia.

Sahabat Ali berjalan perlahan di belakang lansia tersebut. Waktu terus berjalan. Sementara matahari sudah hampir terbit yang menandai habisnya waktu Subuh. Tetapi Sahabat Ali begitu terkejut saat orang lansia itu tidak berbelok ke masjid. Ia terus saja melewati pintu masjid. Di situ Sahabat Ali baru tahu bahwa lansia tersebut seorang Nasrani (Nonmuslim).

Sahabat Ali Ibn Abi Thalib mendapati Rasulullah SAW berada dalam posisi rukuk ketika memasuki masjid. Dengan itu ia dapat mengejar rakaat Subuh. Ketika Sahabat Ali datang, Rasulullah SAW sudah melakukan rukuk sekira durasi dua kali rukuk.

“Wahai Rasulullah, kau menambah durasi rukuk yang belum pernah kaulakukan sebelumnya?” tanya sahabat seusai shalat.

“Ketika rukuk dan selesai membaca wirid sebagaimana biasa, subhāna rabbiyal azhīm, aku ingin bangun. Malaikat Jibril datang dan meletakkan sayapnya di atas punggungku. Ketika Jibril mengangkat sayapnya dari punggungku, baru aku bangun,” kata Nabi SAW.

“Mengapa demikian wahai Rasulullah?” tanya sahabat.

“Aku pun tidak bertanya kepada Jibril,” kata Nabi Muhammad SAW.

Malaikat Jibril pun datang dan menceritakan kepada Rasulullah SAW bahwa Sahabat Ali Ibn Abi Thalib setengah berlari mengejar shalat berjamaah. Di tengah jalan ia terhambat oleh seorang lansia yang juga sedang berjalan.

Sayyidina Ali sendiri tidak mengetahui bahwa lansia tersebut adalah Nasrani (nonmuslim). Sahabat Ali menghormatinya karena ketuaannya. Ia tidak mendahului orang tersebut. Ia memenuhi hak orang lansia.

“Allah mengutusku untuk menahan rukukmu agar Ali dapat mengikuti shalat Subuh. Ini tidak aneh. Yang paling aneh adalah Allah memerintahkan Mikail untuk menahan sejenak matahari dengan sayapnya demi Ali,” kata Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw.

“Ini merupakan derajat atas penghormatan kepada lansia meski ia beragama Nasrani,” kata Rasulullah SAW kepada para sahabat. Wallahu a’lam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed