Cerita Ali Sumadi, Penjual Bakso Pentol Kuah Keliling dari Sidodadi Desa Kalisaleh

Produk Halal618 Dilihat

MEDIASI – Sebuah gerobak motor nangkring di depan sekolah SD Negeri 02 dan 04 Sikasur hampir setiap pagi. Lokasinya di Jalan raya Sodong Basari Kecamatan Belik Pemalang.

Dengan gerobak motornya itu, pria bernama Ali Sumadi dari Dusun Sidodadi Desa Kalisaleh, menjual bakso kuah. Sejak pukul 07.00 WIB pagi, Ali sudah nongkrong di sana menunggu pembeli.

Yang menarik, meskipun penjual keliling, Bakso Pentol Kuah Ali sudah memiliki Izin usaha berupa NIB (Nomor Induk Berusaha) dan saat ini sedang proses sertifikasi halal usaha baksonya tersebut. Bagaimana cerita Ali membangun usaha baksonya hingga kepatuhannya untuk memenuhi syarat Halal usahanya sesuai anjuran Pemerintah?

Pria kelahiran Desa Karangmoncol Randudongkal ini mengatakan memulai usaha sejak pandemi Corona atau sekitar hampir 3 tahun. Sebelumnya biasanya ia bekerja merantau ke Jakarta.

“Waktu itu ada pandemi. Saya niat jualan karena usaha di Jakarta terdampak Corona. Jadi sejak di kampung, saya kepikiran jualan saja,” katanya.

Sebelum berdagang, Ali yang hanya tamatan Sekolah Dasar bekerja serabutan. “Kadang jadi tukang bangunan dan serabutan lainnya. Tapi kemudian saat berpikir untuk berdagang saja,” ujarnya.

Kemudian Ali kepikiran untuk jual bakso. Dia dan istrinya pun mulai belajar membuatnya sendiri. “Istri yang dulu membuat olahannya. Dengan modal sendiri awalnya hanya Rp1 juta,” katanya.

Dengan modal itu dia membuat gerobak motor dengan etalase kecil. Ali berjualan setiap paginya dari sekolah ke sekolah mulai dari Sekolah Dasar di Sodong Basari hingga SMP N 2 Belik dan keliling dari satu desa ke desa lainnya.

Lama kelamaan bakso Ali mulai dikenal. Para pelanggan Ali mulai dari anak sekolah hingga orang rumahan. Apalagi bakso dagangan Ali harganya ekonomis.

“Kalau ditanya satu porsi bisa bebas tergantung request. Minimal Rp2 ribulah, biasanya anak-anak beli segitu buat jajan. Sudah dapat bakso dan kuah. Kalau pekerja biasanya beli Rp5 ribu sampai Rp10 ribu. Itu porsinya sudah banyak sekali,” kata Ali yang juga aktivis Pengajian Sholawat Wirdullatif Gendowang ini.

Bakso Ali terdiri dari bakso kecil, bakso besar, hingga tahu isi bakso. Dia memadukannya dengan mie putih serta mie instan.

Untuk mengembangkan dan melengkapi usahanya Ali pun berkenan untuk mengurus Izin usaha dan membuat sertifikasi Halal.

“Walau pun saya wong Cilik dan mungkin usahanya masih skala kecil-kecilan, tapi saya patuh pada aturan Pemerintah. Alhamdulillah saya sudah diuruskan dan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) serta saat ini sedang proses Sertifikasi Halal oleh Petugas Penyelia Halal resminya,” imbuhnya.

Sebagai informasi, bagi Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) atau pedagang kuliner yang berindentitas atau ber KTP wilayah Jawa Tengah yang ingin mengajukan Sertifikasi Halal produk usahanya GRATIS bisa menghubungi kontak nomor Telepon Founder Pondok Pesantren Babussalam Nurul Iman selaku Petugas Penyelia Halal (PPH) resmi di No.WA : 083185053321.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *