MEDIASI – Para tokoh masyarakat, ulama dan aktivis keagamaan dan budaya di Kabupaten Pemalang, Sabtu (16/12) berkumpul di Aula Baznas Pemalang. Ini bukan silaturahmi biasa, para ulama, kiai, raden hingga bendoro ini hadir untuk menghadiri Pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Naqobah Ansab Awliya’ Tis’ah atau NAAT Kabupaten Pemalang.
NAAT merupakan sebuah organisasi khusus para anak putu dan anak ideologis atau muhibbin Walisongo yang didirikan pada medio tahun 2020.
Dalam bahasa Indonesia Naqobah Ansab Awliya’ Tis’ah bermakna Lembaga Pencatat Nasab Wali Sembilan. Menurut ketua panitia Pelantikan DPC NAAT Pemalang, Ustadz Fatihin, selama ini para trah keturunan Wali Songo banyak tersebar di wilayah tlatah Pemalang namun belum terkumpul atau tercatat secara parsial.
“Kondisi itulah yang kemudian memunculkan ide mendirikan DPC NAAT Pemalang agar nasab wali songo tercatat secara kolektif baik dari jalur laki-laki maupun perempuan,” katanya.
“Wadah NAAT bukan untuk menandingi Rabithah Alawiyyah (RA), tapi bertujuan mengumpulkan ‘balung pisah’ keturunan biologis maupun ideologis Walisongo,” lanjutnya.
Dengan berdirinya NAAT Pemalang, diharapkan ada database keturunan Walisongo di wilayah Pemalang dan sekitarnya.
Selain penyatuan silsilah, agenda utama NAAT lainnya adalah menjaga dan melestarikan manuskrip asli peninggalan Walisongo atau keturunannya, terutama yang ada di kitaran Pemalang.
Menurut Ketua DPC NAAT Pemalang, Kyai Lukman Hakim, dalam kepengurusannya banyak divisi-divisi yang akan dimaksimalkan pergerakannya saat ini salahsatu untuk mengumpulkan catatan-catatan yang terserak seperti manuskrip yang hampir punah.
“Dengan resmi dilantiknya DPC NAAT Pemalang, kita akan bergerak cepat dan memaksimalkan pergerakan organisasi, mulai dari bidang hukum hingga pencatatan dan pengumpulan manuskrip terkait Walisongo di wilayah Pemalang,” demikian kyai Lukman.
