MEDIASI – PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo meluncurkan program lingkungan Narasemesta untuk mengedukasi masyarakat dalam penanggulangan sampah dan mengusung sinergi antara manusia dengan alam.
“Melalui program ini, Jasindo mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendorong transisi Indonesia menuju ekonomi yang berkelanjutan. Pasalnya, program Narasemesta akan fokus pada edukasi, konservasi, pemberdayaan komunitas, hingga aksi nyata menjaga ekosistem,” ujar Direktur SDM dan Umum Asuransi Jasindo Dewi Utari dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Secara rinci, Utari juga menjelaskan bahwa nama Narasemesta cukup spesial yang merupakan gabungan dua kata, nara dan semesta. Nara mempunyai arti manusia dan semesta adalah lingkungan.
Utari menambahkan bahwa Jasindo yakin melalui kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, serta alam dapat menjadi kunci keberlanjutan.
Narasemesta Jasindo, kata dia, hadir sebagai jembatan menuju harmoni itu.
Melalui program Narasemesta, Asuransi Jasindo berharap dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam upaya pelestarian lingkungan yang berkelanjutan.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi wujud kepedulian perusahaan terhadap isu lingkungan, tuturnya, melainkan juga menjadi langkah awal untuk menciptakan dampak positif yang konsisten dan meluas.
“Dengan semangat bersama, Jasindo berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program keberlanjutan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat dan alam,” kata Utari.
Pada kesempatan itu, Jasindo juga memberikan Perahu Karet Bluelines LCR 380 PVC yang juga dilengkapi dengan life jacket, helm, dayung, serta rak penyimpanan. Jasindo berharap perahu karet ini bisa menjadi sarana pendukung pemantauan sungai Ciliwung dan sarana edukasi Susur Sungai.
Sedangkan bantuan lainnya adalah pembangunan sarana pengolahan sampah dan biokonversi sampah organik, pembangunan green house, budidaya ikan dan ayam, serta tanaman obat dan endemis.
Kegiatan Narasemesta Jasindo yang pertama berlangsung di Mat Peci Green Camp – Sekolah Sungai Ciliwung, Jakarta, dengan melibatkan lebih dari 200 peserta. Fokus dari kegiatan perdana ini untuk membangun kesadaran publik melalui kegiatan edukasi pengelolaan sampah, aksi bersih-bersih di sekitar aliran Sungai Ciliwung, serta pemberian sarana pendukung pelestarian lingkungan.
