GUSDURian Serang Resmi Ganti Koordinator, Presidium Baru Siap Dorong Gerakan Pemuda Lintas Iman

Nusantara222 Dilihat

MEDIASI – Komunitas GUSDURian Serang Raya resmi melakukan pergantian kepemimpinan. Proses musyawarah berlangsung bertempat di Vihara Metta, Lopang, Kota Serang, Sabtu, 6 September 2025. Acara ini menandai transisi estafeta koordinator yang memimpin gerakan pemuda lintas iman di wilayah Kabupaten dan Kota Serang.

Pergantian ini dianggap penting untuk memperkuat peran komunitas dalam mengawal isu-isu strategis, baik di tingkat lokal maupun nasional. Presidium baru diharapkan membawa semangat segar agar gerakan GUSDURian tetap relevan di tengah tantangan zaman.

Senior advisor GUSDURian Serang Raya, Taufik Hidayat, menegaskan bahwa pergantian kepemimpinan harus menjadi momentum lahirnya energi baru.

Menurutnya, komunitas ini tidak hanya menjaga warisan pemikiran Gus Dur, tetapi juga harus memastikan dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Gerakan ini perlu terus hidup, melanjutkan perjuangan Gus Dur, sekaligus mengawal isu-isu daerah baik di Kota Serang dan Kabupaten Serang maupun nasional. Kami berharap langkah baru ini memberi manfaat nyata,” ujar Taufik.

Taufik menjelaskan gerakan komunitas GUSDURian berpijak pada sembilan nilai utama yang diwariskan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Nilai tersebut meliputi ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, keksatriaan, dan kearifan tradisi.

Presidium baru diharapkan mampu menerjemahkan nilai-nilai tersebut dalam program konkret yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat Serang Raya.

“Dengan struktur presidium baru ini, GUSDURian Serang Raya diharapkan lebih mampu mengkonsolidasikan gerakan pemuda lintas iman. Selain menjaga nilai-nilai pluralisme dan kemanusiaan, komunitas ini juga dituntut menghadirkan solusi nyata bagi masalah masyarakat,” kata Taufik yang terlibat aktif di Forum Komunikasi Pemuda Lintas Iman (FOKAPELA) Banten.

Sementara itu, Ketua Pemuda Tridharma Indonesia PD Serang, Maya Sari Putri, menyampaikan harapannya agar presidium baru lebih terbuka pada semua elemen pemuda lintas iman.

Menurutnya, ruang kolaborasi harus diperluas agar gerakan komunitas semakin kuat.

“Harus ada gebrakan nyata. Mulai dari edukasi kecil di tingkat lokal hingga program besar yang bisa menarik perhatian publik. Yang paling penting, semua itu dilakukan secara konsisten,” tegas Maya.

Dari perspektif perempuan, senior advisor penggerak GUSDURian Serang Raya, Nita Andriani, menilai musyawarah ini sebagai langkah konkret untuk memperkuat perjuangan Gus Dur.

Ia menekankan pentingnya optimalisasi media sosial sebagai sarana perjuangan di era digital.

“Media sosial harus menjadi mitra strategis. Di era digital, kehadiran komunitas di ruang virtual sama pentingnya dengan aksi nyata di lapangan. Ini saatnya generasi muda melanjutkan teladan Gus Dur,” ungkapnya.

Menurut Nita, pergantian kepemimpinan ini bukan sekadar formalitas, melainkan awal dari langkah baru yang lebih konkret. Presidium baru ditantang untuk menjaga semangat Gus Dur agar tetap hidup dalam denyut kehidupan masyarakat Kabupaten Serang dan Kota Serang.

“Melalui kolaborasi lintas iman, aktivasi media sosial, dan program edukasi berkelanjutan, GUSDURian Serang Raya berkomitmen untuk terus menjadi ruang perjumpaan, dialog, dan aksi sosial yang bermanfaat bagi semua kalangan,” tambah Nita.

Musyawarah yang digelar di Vihara Metta menetapkan susunan presidium baru GUSDURian Serang Raya. Struktur kepemimpinan kali ini dibagi dalam beberapa bidang, yaitu:

Koordinator GUSDURian Serang Raya

Bidang Jaringan dan Keberagaman: Sahril Anwar

Bidang Manajemen Komunitas: Kharis Pranata Sihotang

Bidang Kontributor, Opini, dan Publik: Silfiana Mencus

Bidang Aktivasi Media Sosial: Mu’anah

Formasi ini disetujui oleh para senior advisor komunitas GUSDURian Serang Raya, di antaranya Taufik Hidayat, Maya Sari Putri, Nita Andriani, dan Miftah Rahmet.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *