MEDIASI – Walau pun termasuk wilayah pedalaman pegunungan, penduduk Batursari tergolong masyarakat yang agamis. Hal ini diperkuat dengan banyak berdirinya lembaga pendidikan Islam seperti Majelis Ta’lim, Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) dan Madrasah Diniyyah. Bahkan, di desa Batursari sekarang juga telah berdiri pondok pesantren.
Saat ini, suasana keagamaan di Batursari semakin kuat karena dukungan dan kekompakan tokoh agamanya. Di mana banyak alumni pesantren dan tokoh pendidikan serta keagamaan disana yang istiqomah berkhidmat melayani umat, diantaranya ada mbah KH Zaenudin bin Ta’ib (sebagai generasi awal / ulama sepuh) dan Ustadz Sam’un Ghozi (generasi pelanjut / ulama muda).
Selain sebagai pengasuh Ponpes Nurul Aini, Ustadz Ghozi juga mengelola Majelis Khaerunnisa, Madrasah dan TPQ Sabilul Mutaqqin. Lembaga pendidikan keagamaan tersebut merupakan ‘warisan’ tinggalan dari mendiang ayahnya, Almaghfurlah Kiai Sholihin bin Muhsin.
Kiai Sholihin merupakan salah satu dari ‘Empat Serangkai’ ulama pejuang syiar Islam di wilayah kitaran Batursari yang telah wafat. Selain beliau, dua lainnya juga telah wafat adalah Kiai Abdurrahim bin Marwata dan KH Tadjri bin Darma.