MEDIASI – Salah satu syarat sah dalam melakukan ibadah shalat bagi umat Islam yaitu telah melakukan wudhu. Wudhu merupakan bersuci dari hadas kecil yang dilakukan dengan membasuh anggota tubuh tertentu.
Sebelum hendak melakukan ibadah shalat, diperintahkan untuk dalam keadaan bersih dan suci dari najis. Wudhu merupakan kewajiban sebelum shalat untuk membersihkan diri, mulai dari basuh muka, tangan, kepala, hingga kaki.
Perintah kewajiban wudhu sebelum sholat telah dijelaskan dalam Surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi:
“Wahai orang yang beriman, bila kalian hendak shalat, basuhlah wajah kalian, tangan kalian hingga siku, usaplah kepala kalian, dan (basuhlah) kaki kalian hingga mata kaki,”
Oleh sebab itu, wajib hukumnya melakukan wudhu sebelum shalat. Jika tidak melakukan wudhu, shalat tidak sah atau tidak diterima. Telah dijelaskan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim.
“Allah tidak menerima shalat salah seorang kamu bila berhadats sampai ia berwudhu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Penting bagi umat Islam bisa berwudhu dan menghafal doa wudhu. Dalam setiap tahap wudhu, muslim dianjurkan untuk membaca doa-doa wudhu ketika sedang bersuci. Berikut adalah doa-doa ketika berwudhu beserta artinya.
- Baca bismillah dan niat wudhu
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَصْغَرِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah Ta‘la.”
- Mencuci kedua tangan
اَللّٰهُمَّ احْفَظْ يَدِيْ مِنْ مَعَاصِيْكَ كُلِّهَا
Artinya: “Ya Allah, jagalah kedua tanganku dari semua perbuatan maksiat.”
- Berkumur
اَللّٰهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ، اَللّٰهُمَّ اسْقِنِيْ مِنْ حَوْضِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأْسًا لَا أَظْمَأُ بَعْدَهُ أَبَدًا
Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku (untuk selalu) mengingat dan bersyukur pada-Mu. Ya Allah, beri aku minuman dari telaga Kautsar Nabi Muhammad, yang begitu menyegarkan hingga aku tidak merasa haus selamanya.”
- Membersihkan dan menghirup air ke hidung
اَللّٰهُمَّ أَرِحْنِيْ رَائِحَةَ الْجَنَّةِ، اَللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنِيْ رَائِحَةَ نِعَمِكَ وَجَنَّاتِكَ
Artinya: “Ya Allah, (izinkan) aku mencium wewangian surga. Ya Allah, jangan halangi aku mencium wanginya nikmat-nikmat-Mu dan wanginya surga-surga-Mu.”
- Membasuh wajah
اللَّهُمَّ بَيِّضْ وَجْهِي يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ
Artinya: “Ya Allah, putihkanlah wajahku pada hari ketika wajah-wajah ada yang putih berseri dan ada yang hitam muram.”
- Membasuh tangan hingga siku
Tangan kanan
اللَّهُمَّ أَعْطِنِي كِتَابِي بِيَمِينِي، وَحَاسِبْنِي حِسَابًا يَسِيرًا
Artinya: “Ya Allah, berikanlah kitab amalanku di tangan kananku, dan hisablah aku dengan hisab yang mudah.”
Tangan kiri
اَللّٰهُمَّ لَا تُعْطِنِيْ كِتَابِيْ بِشِمَالِيْ وَلَا مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِيْ
Artinya: “Ya Allah, jangan Kau berikan kitab amalku (kelak di akhirat) pada tangan kiriku, dan jangan pula diberikan dari balik punggungku.”
- Mengusap kepala
اَللّٰهُمَّ حَرِّمْ شَعْرِيْ وَبَشَرِيْ عَلَى النَّارِ وَأَظِلَّنِيْ تَحْتَ عَرْشِكَ يَوْمَ لَا ظِلَّ إلَّا ظِلُّكَ
Artinya: “Ya Allah, halangi rambut dan kulitku dari sentuhan api neraka, dan naungi aku dengan naungan singgasana-Mu, pada hari ketika tak ada naungan selain naungan dari-Mu.”
- Mengusap telinga
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku orang-orang yang mampu mendengar ucapan dan mampu mengikuti apa yang terbaik dari ucapan tersebut.”
- Membasuh kaki hingga mata kaki
Kaki kanan
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْهُ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا، اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ قَدَمِيْ عَلَى الصِّرَاطِ يَوْمَ تَزِلُّ فِيْهِ الْأَقْدَامُ
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah (segenap langkahku) sebagai usaha yang disyukuri, sebagai penyebab terampuninya dosa dan sebagai amal yang diterima. Ya Allah, mantapkanlah telapak kakiku saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki yang tergelincir.”
Kaki kiri
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ تَنْزِلَ قَدَمِيْ عَنِ الصِّرَاطِ يَوْمَ تَنْزِلُ فِيْهِ أَقْدَامُ الْمُنَافِقِيْنَ
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu, dari tergelincir saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki orang munafik yang tergelincir.”