PAC IPNU IPPNU Dukuhturi Sukses Selenggarakan Deklarasi Pelajar Anti Tawuran

Publika934 Dilihat

MEDIASI – Maraknya kasus tawuran pelajar dan perang sarung saat ini semakin membuat geram banyak pihak. Terlebih IPNU dan IPPNU sebagai organisasi Pelajar dibawah naungan Nahdlatul Ulama.

Menyikapi hal tersebut, PAC IPNU IPPNU Kecamatan Dukuhturi menyelenggarakan deklarasi pelajar anti tawuran dan perang sarung. Acara yang diselenggarakan di Gedung MWC NU Kecamatan Dukuhturi ini dibarengkan dengan program Bukber (Buka Bersama) Ramadhan PAC IPNU IPPNU Dukuhturi.

Acara diikuti oleh pengurus PAC IPNU IPPNU Kecamatan Dukuhturi dan juga Pimpinan Ranting/Komisariat se-Kecamatan Dukuhturi.

Sebelum diadakannya deklarasi, acara diawali dengan seminar anti tawuran pelajar dan dialog interaktif. Kanit Binmas Polsek Dukuhturi, Aiptu (Pol) H. Setio yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan menyampaikan himbauan kepada para peserta agar menghindari aksi tawuran maupun perang sarung. Karena banyak kerugian yang didapatkan dari hal ini.

“Yang ingin kami sampaikan kepada hadirin semua pelajar NU Dukuhturi bahwa tawuran hanya akan membuat kalian terjebak dalam hal hal yang merugikan. Resikonya Pembinaan di kantor polisi hingga pidana penjara. Belum lagi jika nantinya kalian jadi korban, bukan hanya luka tetapi kehilangan nyawa. Maka, hindarilah tawuran,” kata Aiptu Setio.

Dalam kesempatan berikutnya, Founder Saung Baca Al Hidayah Tegal, Moh Naenul Rizqoni mencermati fenomena perang sarung yang sudah berubah dari budaya aslinya

“Dulu perang sarung dilaksanakan sebagai ajang seru seruan dan tidak ada unsur menyakiti lawan apalagi niatan untuk melukai. Tetapi sekarang, akibat pergeseran budaya dan moral, perang sarung dijadikan sebagai ajang unjuk gigi bahkan untuk saling melukai.” Ucap Rizqon.

Sementara itu Sekretaris PAC IPNU Kec. Dukuhturi, Qomarul Munir menyampaikan di sela-sela dialog interaktifnya bahwa harapan dari setelah adanya deklarasi pelajar ini semakin memproteksi para pelajar NU Dukuhturi untuk tidak terlibat di tawuran maupun perang sarung.

“Yang kami harapkan, Deklarasi ini menjadi pegangan bagi kita semua Pelajar NU Dukuhturi untuk tidak terlibat dalam tawuran maupun perang sarung sekaligus membantu aparat penegak hukum dalam upaya pencegahan hal hal yang berkaitan dengan tawuran pelajar,” tutur Munir.

Acara diakhiri dengan pembacaan Deklarasi yang diikuti oleh seluruh peserta dan disaksikan oleh Polsek Dukuhturi, jajaran MWC NU, Pembina dan juga tamu undangan yang hadir pada acara tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *