MEDIASI – Kabupaten Temanggung adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Secara geografis, kabupaten ini terletak di bagian tengah pulau Jawa dan berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo di sebelah utara, Kabupaten Magelang di sebelah timur, Kabupaten Semarang di sebelah barat, dan Kabupaten Wonogiri serta Kabupaten Kendal di sebelah selatan.
Geopolitik Kabupaten Temanggung pada tingkat regional, memiliki peran penting dalam sektor pertanian, terutama dalam produksi tembakau.
“Geopolitik Temanggung ini kekuatannya adalah sebagai kota tembakau,” kata Pengamat Geopolitik nasional, Hendrajit, seperti dikutip MEDIASI dari histori media sosialnya saat bersama Bupati Temanggung, Hazik, Selasa (11/7/2023).
Tembakau memang merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Temanggung. Wilayah ini memiliki kondisi geografis dan iklim yang cocok untuk pertumbuhan tembakau, sehingga menjadi salah satu penghasil tembakau terbesar di Indonesia.
Masyarakat petani di Temanggung banyak menggantungkan hidupnya pada usaha bercocok tanam tembakau, baik dalam skala besar maupun kecil.
Tembakau Temanggung memiliki kearifan lokal yang khas dalam proses produksi dan pengolahan. Selain Petani tembakau di Kabupaten Temanggung menggunakan teknik tradisional dalam menanam, merawat, dan memanen tanaman tembakau. Mereka juga memiliki pengetahuan dan keterampilan turun temurun dalam mengolah tembakau menjadi produk tembakau jadi rokok.
Kearifan lokal dalam produksi tembakau di Temanggung juga mencakup penggunaan bahan alami dalam proses fermentasi dan pengeringan daun tembakau. Proses-proses ini dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka, seperti menggunakan kayu bakar tradisional dalam proses pengeringan daun tembakau.
Selain itu, kearifan lokal juga tercermin dalam sistem budaya dan adat yang melekat pada komunitas petani tembakau di Temanggung. Mereka memiliki tradisi-tradisi khusus yang terkait dengan musim tanam, panen, dan pengolahan tembakau. Acara-acara seperti kenduri tembakau sering diadakan sebagai bentuk penghargaan terhadap hasil panen dan sebagai ajang silaturahmi antarpetani.
Karena itu menurut Hendrajit, buat masyarakat Temanggung tembakau bukan cuma dipandang sebagai komoditas pertanian atau ekonomi, tapi juga budaya.
“Kearifan lokal dalam menanam tembakau pun nggak sembarang waktu,” ujar Hendrajit.
“(Terkait Tembakau) harus berpedoman pada tiga hal. Siti, artinya Tanah. Wiji, artinya Bibit atau benih. Dan Wanci artinya waktu yang pas. Tiga Pendoman ini disebut Pranoto Mongso” sambungnya.
Karena itu, tembakau dan kearifan lokalnya memiliki peran penting dalam perekonomian dan budaya masyarakat Kabupaten Temanggung.
Komoditas tembakau merupakan sumber penghidupan bagi banyak petani, sementara kearifan lokal yang terkait dengan produksi tembakau menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya lokal mereka.