Wakil Walikota Tegal Dukung Adanya Perda Kepemudaan

News1216 Dilihat

MEDIASI – Wakil Walikota Tegal, HM Jumadi, mengatakan keberadaan pemuda sebagai tulang punggung bangsa memiliki peranan yang sangat dominan dalam keberlangsungan bangsa.

Sehingga guna mewujudkan hal tersebut perlu payung hukum guna meningkatkan peran kepemudaan. Untuk itu, Jumadi pun sangat mendukung terbentuknya regulasi yang mengatur tentang kepemudaan.

“Oleh karena itu, saya sangat mendukung jika di Kota Tegal dibuatkan Perda yang mengatur tentang kepemudaan,” kata Jumadi saat memberikan sambutan pembukaan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh DPD KNPI Kota Tegal, Minggu (11/9).

Pernyataan Jumadi kemudian dipertegas oleh Kabid Kepemudaan Disporapar Kota Tegal, Kuwat Daryani, yang hadir pada acara tersebut yang mengungkapkan pihaknya sudah siap dengan rencana pembuatan regulasi tentang kepemudaan.

Menurut Kuwat, saat ini Disporapar Kota Tegal sudah selesai menyusun naskah akademik tentang kepemudaan yang akan diserahkan ke DPRD untuk selanjutnya dibahas.

Dikatakannya di dalam naskah akademik (NA) telah diatur tentang dasar hukum, arah dan jangkauan pengaturan dan perihal tugas dan wewenang Pemerintah Daerah.

“Juga menjelaskan tentang peran dan tanggungjawab serta hak pemuda,” jelasnya.

Sementara itu, menurut Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro, yang hadir juga pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa pemuda adalah agen perubahan, agen pembaharuan.

Kusnendro menyampaikan, pemuda memiliki potensi sebagai agen perubahan, agen pembangunan dan agen pembaharuan.

“Kemajuan bangsa dapat dilihat dari keberhasilan generasi mudanya dalam melakukan perubahan secara positif dan mampu menaklukkan segala tantangan zaman,” kata Kusnendro seperti di lansir dari laman resmi DPRD Kota Tegal, Senin (12/9/2022).

Pada paparan Kusnendro dalam makalahnya yang berjudul ‘Pemuda Dalam Bingkai Wakil Rakyat’ ia mengatakan di era kekinian, pemuda juga tak luput dari permasalahan. Berbagai permasalahan yang cenderung menghinggapi pemuda yakni, makin maraknya tingkat kekerasan di kalangan pemuda.

Kecenderungan tidak jujur di kalangan pemuda rupanya sudah membudaya. Ditambah lagi sikap rasa curiga dan kebencian satu sama lain. Selain itu, juga makin meningkatnya pragmatisme dan gaya hidup hedonisme di kalangan pemuda masa kini.

“Yang fatal adalah pemuda saat ini telah melemah rasa patriotismenya, idealismenya dan mengendapnya rasa kebangsaan. Parahnya lagi, banyak di kalangan pemuda saat ini yang malas menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Mereka lebih menyukai bahasa- bahasa gaul yang sulit dipahami karakteristik nya sebagai bangsa indonesia,” pungkas Kusnendro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *