MEDIASI – “Termasuk tanda kiamat itu ketika orang sudah tak mau bertani karena untungnya sedikit” (KH Maimoen Zubaer).
Pernyataan almaghfurlah KH Maimoen Zubaer atau akrab disapa Mbah Moen di atas menjadi i’tibar pembelajaran bagi kita akan pentingnya Pertanian untuk kehidupan.
Berbagai upaya mungkin telah dilakukan berbagai kalangan untuk menyadarkan artinya pentingnya bertani saat ini. Seperti halnya gerakan Petani Milenial yang digaungkan pemerintah yang ternyata masih kurung greget hasilnya. Karena, faktanya hingga saat ini, kita masih menyaksikan minimnya minat generasi muda terhadap pertanian.
Banyak faktor yang berperan mengapa generasi muda Indonesia kurang minat bertani, seperti urbanisasi yang meningkat, pergeseran minat karir, dan kurangnya pengetahuan tentang potensi dan peluang yang ada di sektor pertanian.
Karena itu, sangat penting untuk menanamkan jiwa tanipreunership pada para generasi muda khususnya pada para pelajar dan mahasiswa, agar mereka dapat melihat pertanian sebagai pilihan yang menarik dan berpotensi menguntungkan.
Seperti halnya yang telah dilakukan Pondok Pesantren Babussalam Nurul Iman (Ponpes BNI) Karangmulya dengan gerakan “Tanipreuner Semesta Ilmu“nya yang telah menggandeng beberapa lembaga dan komunitas menggerakkan para generasi muda supaya cinta bertani dan mau berwirausaha bidang pertanian (Tanipreuner).
Salah satunya, Ponpes BNI Karangmulya pernah bekerjasama dengan komunitas Mahasiswa Institut Agama Islam Bhakti Negara (IBN) Slawi dengan menggelar Pelatihan Pertanian yang bertajuk “Workshop Budidaya Jambu Kristal” di Desa Ketanggungan Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal.
Menurut Khadimul Ma’had (Pengasuh) Ponpes BNI Karangmulya, Abdul Azis Nurizun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkat rasa dan jiwa Tanipreuner pada generasi muda. Diantaranya, pendidikan tentang pertanian dan potensi bisnisnya harus ditingkatkan di sekolah dan kampus serta pesantren.
Materi pelajaran yang mencakup aspek pertanian, seperti pertanian berkelanjutan, inovasi teknologi di bidang pertanian, dan manajemen usaha pertanian mestinya perlu disertakan dalam kurikulum pengajaran. Hal ini akan membantu para pelajar untuk memahami potensi dan tantangan di sektor pertanian, serta membuka mata mereka terhadap peluang bisnis yang dapat dijelajahi.
Selain itu, perlu ada program pengenalan lapangan yang memungkinkan generasi muda para pelajar, mahasiswa dan santri untuk mengunjungi pertanian dan berinteraksi langsung dengan petani dan pengusaha pertanian.
Dalam kunjungan ini, mereka dapat melihat sendiri bagaimana usaha pertanian beroperasi, belajar tentang teknologi terbaru yang digunakan, dan melihat contoh kesuksesan dalam bisnis pertanian. Pengalaman langsung seperti ini dapat membantu menginspirasi para pelajar dan menanamkan semangat wirausaha di dalam diri mereka.
Selanjutnya, perlu ada dukungan dan insentif bagi para generasi muda yang tertarik untuk terlibat dalam pertanian atau memulai bisnis di sektor pertanian.
Pemerintah, lembaga pendidikan, dan lembaga keuangan dapat bekerja sama untuk menyediakan beasiswa, pelatihan kewirausahaan, dan akses ke modal usaha bagi para generasi muda yang ingin menjalani karir di bidang pertanian. Dukungan ini akan membantu mengurangi hambatan ekonomi dan memberikan dorongan bagi generasi muda untuk merintis bisnis pertanian mereka sendiri.
Terakhir, komunitas pertanian dan pengusaha pertanian perlu berperan aktif dalam menginspirasi generasi muda. Mereka dapat berbagi kisah sukses mereka, memberikan mentorship, dan menyediakan kesempatan magang atau kerja sama bagi para pelajar. Kolaborasi antara generasi yang lebih berpengalaman dengan generasi muda dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan inovasi di sektor pertanian.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan generasi muda akan melihat pertanian sebagai pilihan karir yang menarik dan berpotensi, serta memiliki semangat wirausaha yang kuat.
Tanipreunership pada generasi muda pelajar, santri, dan mahasiswa akan memainkan peran penting dalam membangun masa depan pertanian yang berkelanjutan dan inovatif.