MEDIASI – Salah satu koleksi Green House Budidaya tanaman yang ada di Pondok Pesantren Babussalam Nurul Iman (Ponpes BNI) Karangmulya adalah tanaman hias.
Penyediaan lahan untuk kegiatan tanam menanam di Ponpes BNI Karangmulya merupakan bagian dari aplikasi ide pengembangan mewujudkan Pesantren Entrepreuner sebagai wahana pembelajaran santri tentang pertanian, terutama ketika terdapat keterbatasan lahan.
Setiap santri dan warga pesantren wajib mengikuti kegiatan dalam pengembangan kewirausahaan pertanian atau Tanipreuner. Wadah usaha pertanian Ponpes BNI Karangmulya bernama “Tanipreuner Semesta Ilmu”.
Kegiatan Budidaya tanaman hias ini mulai dari pemilihan tanaman, penyediaan wadah atau media tanam hingga mengembangkan potensi ekonomi pertanian untuk menghidupi kebutuhan operasional harian pesantren.
Pemilihan tanaman yang tepat
Santri dan warga pesantren pertama diajarkan mulai dari pemilihan tanaman hias yang tahan terhadap kondisi lingkungan dan perawatan yang sederhana.
Mereka diedukasi untuk memilih tanaman yang cocok untuk ditanam dalam pot atau wadah, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan lahan.
Penyediaan wadah atau pot
Santri dan warga pesantren menyiapkan pot atau wadah yang cukup besar untuk menanam tanaman hias.
Sarana prasaran yang digunakan seringkali menanfaatkan dan menggunakan pot bekas atau bahan-bahan daur ulang lainnya untuk menghemat biaya.
Pemilihan lokasi yang sesuai
Ponpes BNI Karangmulya telah menyediakan area khusus kegiatan pertanian di pesantren dalam bentuk ‘Green House’.
Selain itu, Ponpes BNI Karangmulya juga menyediakan tempat lingkungan pesantren yang mendapatkan sinar matahari yang cukup, baik di dalam maupun di luar ruangan guna dimanfaatkan untuk tempat tanaman hias ini.
Santri dan warga pesantren selalu diarahkan agar tanamannya mendapatkan cahaya yang cukup untuk tumbuh dengan baik.
Penyediaan media tanam
Para santri dan warga pesantren juga diarahkan agar mempersiapkan media tanam yang sesuai seperti campuran tanah, kompos, dan bahan organik lainnya untuk memberikan nutrisi yang cukup kepada tanaman.
Ponpes BNI Karangmulya sendiri sedang mengembangkan pembuatan kompos organik guna memenuhi kebutuhan budidaya pertanian pesantren.
Perencanaan Perawatan
Setiap hari para santri dan warga pesantren diminta untuk memantau setiap koleksi tanaman yang ada di lingkungan pesantren. Mereka diharuskan untuk merawat rutin tanaman pesantren, seperti penyiraman secara teratur, pemupukan, dan pemangkasan jika diperlukan. Jadwalkan tugas perawatan ini masuk dalam kegiatan harian santri.
Pembelajaran aktif
Gunakan kegiatan budidaya tanaman hias ini sebagai wahana pembelajaran aktif bagi santri dan warga pesantren. Mereka setiap saat dibatkan dalam seluruh proses budidaya, mulai dari penanaman hingga pemeliharaan. Diskusikan tentang nutrisi, siklus hidup tanaman, dan prinsip-prinsip pertanian yang mendasar.
Bahkan Ponpes BNI Karangmulya telah menyediakan Perpustakaan Pesantren yang menyediakan koleksi buku-buku panduan tentang pengembangan berbagai budidaya pertanian.
Peluang kreativitas
Pengelola dan Pengasuh pesantren selalu mendorong santri untuk berkreasi dengan tanaman hias, misalnya dalam membuat taman mini, menghias pot, atau menggabungkan beberapa tanaman dalam satu wadah.
Hal ini dilakukan guna meningkatkan minat dan keterlibatan para santri dan warga pesantren dalam kegiatan pengembangan pertanian alternatif serta memanfaatkan lahan kosong yang terbatas.
Komunitas pertanian
Selain itu, Ponpes BNI Karangmulya pun telah membangun komunitas pertanian di beberapa daerah, terutama di wilayah Kabupaten Pemalang dan Tegal.
Melalui gerakan Tanipreuner ‘Semesta Ilmu’ ini, pesantren mengadakan pertemuan rutin setidaknya 1 bulan sekali guna diskusi atau kegiatan berbagi pengetahuan antara anggota komunitas serta eksekusi program yang telah direncanakan.
Kegiatan membangun komunitas ini, selain sebagai metode dakwah bil haal Ponpes BNI Karangmulya, juga guna mendorong pertukaran ide dan memperkaya pemahaman santri dan masyarakat tentang penting dan manfaat pertanian di tengah keterbatasan modal dan lahan.
Manfaat ekonomi
Sarana Green House dan kegiatan budidaya tanaman diajarkan sebagai pembelajaran kurikulum wajib pesantren pun juga agar santri dan warga pesantren mengerti tentang potensi ekonomi dari budidaya tanaman hias ini.
Warga Pesantren dapat didorong untuk wirausaha pertanian misalnya mereka dapat menjual tanaman yang berhasil mereka budidayakan atau menggunakan hasil panen untuk keperluan di pesantren.
Ponpes BNI Karangmulya berharap dengan melakukan berbagai langkah-langkah tersebut, budidaya tanaman hias di pesantren dapat menjadi wahana pembelajaran yang menarik dan bermanfaat bagi santri dan warga pesantren dalam mempelajari pertanian, meskipun dalam keterbatasan lahan.