Pecandu Judi Online Meningkat 8,8 Juta Orang, Mayoritas Usia Produktif dan Kalangan Menengah ke Bawah

Nusantara538 Dilihat

MEDIASI – Berdasarkan data intelijen dari Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, jumlah masyarakat yang bermain judi online (judol) sepanjang 2024 ini mencapai 8,8 juta orang.

Ironisnya, dari jumlah itu pencandu judol ini 80 persen di antaranya berasal dari masyarakat ekonomi kalangan menengah ke bawah.

Sementara menurut Kepala Pelayanan Departemen Psikiatri Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Kristiana Siste, menyebutkan bahwa pecandu judi online yang dirawat didominasi oleh laki-laki.

Siste menyebut ada sekitar 68 persen laki-laki kini menjadi pasien rawat inap maupun rawat jalan di RSCM Jakarta akibat kecanduan judi online.

Adapun jumlah pasien korban judi online di RSCM mengalami peningkatan sepanjang 2024 ini. Siste mengatakan, ada 126 pasien rawat jalan dan 46 pasien rawat inap akibat kecanduan judi online.

“(Pasien) rawat jalan ada peningkatan dua kali lipat dibandingkan 2023, dan rawat inap ada peningkatan tiga kali lipat,” kata Siste di RSCM Jakarta seperti dilansir laman Tempo pada Jumat (14/11/2024).

Siste juga memaparkan rata-rata usia pasien korban judi online yang dirawat di RSCM. Kebanyakan pasien kecanduan judi online berasal dari usia produktif. “Sekitar 18 sampai 35 tahun yang datang,” ucapnya.

Di sisi lain, kata Siste, RSCM beberapa kali menerima pasien korban judi online yang masih di bawah umur hingga remaja, mulai dari 14 hingga 17 tahun.

Siste mengatakan, mayoritas pasien kecanduan judi online yang datang ke RSCM berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Namun, Siste mengungkapkan ada pasien korban judi online dari luar Pulau Jawa yang dirujuk ke RSCM.

“Dari Kalimantan, Sumatera. Ada juga dari Sulawesi datang ke mari untuk dirujuk oleh dokter umum di sana,” kata Siste.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *