Apresiasi Produk Pertanian di Expo KTNA, Gubernur Jateng Dorong Ada Berkelanjutan dan Pendampingan

News2326 Dilihat

MEDIASI – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengapresiasi gelaran Expo KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) yang digelar secara mandiri.

Gubernur Ganjar berharap pameran yang dilaksanakan di Kabupaten Semarang ini bisa menjadi wadah promosi hasil pertanian dan mendorong ke depannya menjadi ajang yang berkelanjutan.

“Caranya, kreatif meskipun skalanya kecil. Ini bisa dilakukan terus dan berulang sehingga nanti kalau ini dikenal orang lain, pembeli dapat melihat, dan petani saling berbagi ilmu,” Kata Ganjar seperti dikutip MEDIASI dari laman Antara, Kamis (25/8/2022).

“Mereka menampilkan produk-produk yang bagus, termasuk yang organik. Ternyata mereka bisa membuat enzim sendiri, bisa bertanam sendiri, ini butuh pendampingan,” lanjut Ganjar.

Kreativitas KTNA, menurut Ganjar, dapat dilihat dari berbagai produk pertanian yang dipamerkan, mulai dari produk pangan seperti buah-buahan, sayuran, pembibitan, sampai pada produk olahan dan pupuk buatan.

Politisi PDI Perjuangan ini berharap dari keberlanjutan kreativitas dapat memunculkan produk-produk unggulan dari daerah.

Dari pameran tersebut, Ganjar melihat potensi pasar buah seperti alpukat yang satu biji dapat dijual sampai Rp50 ribu dan petani bisa saling belajar dan mereplikasi program yang sudah berjalan bagus.

“Mudah-mudahan bisa belajar satu per satu, kalau itu bagus bisa direplikasi sehingga harapannya petani bisa belajar. Termasuk tadi produk alpukat yang lumayan mahal, sekilonya Rp40rb, satu biji bisa Rp50 ribu. Menarik sekali dan bisa dijadikan produk lokal untuk menjadi komoditas unggulan,” katanya.

Ia pun berharap, walaupun para petani telah mampu membuat pameran sendiri, ada perhatian dari pemerintah daerah untuk tindak lanjut dari gerakan yang dilakukan petani ini. Ganjar menyebutkan salah satunya adalah pendampingan untuk menyelesaikan persoalan yang masih mereka hadapi.

“Kami dampingi mereka untuk meningkatkan kuantitas dan pendampingan itu tentu dari hulu sampai hilir, mulai dari persoalan produksi, pengolahan, pengemasan hingga pemasaran. Diharapkan dapat menambah nilai jual produk pertanian yang dihasilkan,” demikian Ganjar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *