Bekal Sholawat Ummi dari Habib Lutfi bin Yahya, Indra Sukses Bekerja di Korea

News2762 Dilihat

MEDIASI – Namanya Indra Anwar, seorang pemuda asal Kawunganten, Cilacap. Sudah hampir sebulan ini dia pulang ke kampung halaman. Ia adalah pekerja migran di Korea Selatan. Indra meninggalkan kampung halamannya tiga tahun yang lalu. Kali ini punya kesempatan mudik menjenguk keluarga dan ingin menengok renovasi rumah orang tuanya hasil jerih payahnya sebagai pekerja migran. Minggu depan ia berencana melanjutkan kontrak kerjanya untuk beberapa tahun mendatang.

Pemuda dua puluh delapan tahun ini merupakan lulusan SMK Negeri 1 Kawunganten, Kabupaten Cilacap. Dari penuturannya, awalnya tak terpikir bekerja di luar negeri. Dua tahun setelah lulus SMK ia menganggur. Lamarannya ke sejumlah perusahaan belum bersambut penerimaan. Sampai akhirnya ia diterima bekerja di gudang sebuah minimarket di kampungnya.

Suatu kali, rekannya mengundurkan diri dari pekerjaannya di minimarket tersebut. Indra pun penasaran, mengapa kawannya ini keluar. Lalu Indra dikasih tahu bahwa sahabatnya ini akan mengadu nasib di negeri orang, Korea tepatnya. Saat itu kawannya menyarankan bahwa suatu saat ia harus pula kerja di luar negeri, mumpung masih muda. Nasehat temannya hanya lewat saja dan tidak masuk dalam pikirannya.

Hingga suatu ketika, Indra sedang mengisi waktu luang mencari keong di sawah. Dalam batin seperti ada rasa ‘krenteg’ untuk pergi ke Jakarta. Keinginan ke Jakarta semakin kuat meski tak ada tujuan sama sekali. Akhirnya, Indra pun memutuskan untuk pergi. Sampai di Jakarta ia tak tahu harus ke mana. Dia hanya pasrah, Allah yang Maha Kuasa akan mengarahkannya jalan yang mana. Singkatnya, Indra menuju makam Luar Batang, Jakarta. Ia berziarah dan memanjakan doa di sana.

Ketika Indra berjalan ke luar, ada satu gambar/foto yang menarik mata batinnya. Ia adalah foto abah Habib Lutfi, Pekalongan. Seketika itu hatinya tersentuh hawa sejuk dan mengatakan bahwa dirinya ingin bersalaman dengan Abah Habib Lutfi. Sebelumnya, Indra sama sekali tak mengenal beliau.

Selang dua minggu kemudian, Indra pergi ke Pekalongan hendak memenuhi hasrat nurani spiritualnya. Nasib mujur, tak lama berdiam di lingkungan pesantren, bersama-sama dengan jamaah yang sangat banyak dan ingin mengunduh berkah, akhirnya Indra bertemu dengan sang guru mulia, Abah Maulana Habib Lutfi.

Indra yang tak pernah nyantri ini merasa bergetar. Tangannya merinding hanya untuk menyentuh tangan ulama besar. Dalam hatinya ia merasa bahwa pribadinya yang bukan siapa-siapa apakah layak bersalaman dengan insan mulia ini. Air mata pun meleleh, ada perasaan haru. Rindu yang tak pernah diketahui untuk siapa, menemukan wujudnya. Indra rindu bertemu sang kekasih Allah.

Kegugupan dan getaran jiwanya ditangkap oleh Abah Habib Lutfi. Indra pun cerita sesuatu yang selama ini ia pendam. Lalu indra mendapatkan wejangan dan disarankan untuk terus mengamalkan SHOLAWAT UMMI. Ijazah ini ia dawamkan setiap hari.

Saat di rumah, Indra lalu terpikir nasehat kawannya. Ia pun tergerak ingin mencari pekerjaan di negeri seberang. Tujuannya sama seperti sahabatnya dulu, yaitu Korea. Semua proses ia jalani dan akhirnya Indra berhasil diterima bekerja di Korea.

Kini, Indra ingin menumpahkan kembali kerinduan pada sang pencerah hatinya. Sebelum minggu depan ia harus berangkat kembali ke Korea untuk satu kali lagi periode ia bekerja di luar negeri. Ia menelusuri jalan dari Kawunganten, Cilacap, menuju Pekalongan agar bertatap kembali dengan Abah Maulana Habib Lutfi. Sebelum itu, ia sempatkan mampir berziarah ke maka mbah Malik Purwokerto, yang mana, mbah Malik merupakan guru dari Abah Habib Lutfi.

Alhasil, perjalanan spiritual merupakan perjalanan batin. Setiap orang punya pengalaman spiritual yang mungkin sama, mungkin pula berbeda. Tapi dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah akan selalu menolong kita, maka kita selayaknya pasrah pada kehendak terbaik dari yang Maha Sempurna. Tugas kita tetaplah menjaga apa yang telah diperintahkan, menjauhi dengan segala kekuatan apa-apa yang menjadi larangan-Nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *