‘Bersih’, Istilah Nyekar Makam Leluhur Masyarakat Sodong Basari Menjelang Resepsi Pernikahan dan Khitanan

Serba-Serbi751 Dilihat

MEDIASI – Tradisi nyekar ziarah makam leluhur merupakan salah satu praktik keagamaan dan budaya yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Nusantara khususnya wilayah Jawa menjelang gelaran hajatan pernikahan dan khitanan.

Seperti kegiatan nyekar ziarah menjelang gelaran hajatan yang dilakukan masyarakat Desa Sodong Basari Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang.

Di desa Sodong Basari tradisi nyekar makam leluhur disebut dengan istilah ‘Bersih’. Kegiatan ‘Bersih’ di makam leluhur merupakan tradisi budaya yang telah dilaksanakan turun temurun oleh leluhur masyarakat Sodong Basari dan sekitarnya.

Nyekar ziarah ‘Bersih’ sendiri bertujuan untuk menghormati dan memuliakan leluhur, serta memohon restu dan berkah dari mereka dalam acara menjelang resepsi pernikahan dan khitanan.

Dalam tradisi ‘Bersih’ di Sodong Basari, keluarga yang akan menggelar hajat bersama warga lingkungannya didampingi tokoh agama setempat biasanya berkunjung ke makam-makam leluhurnya yang terletak di kampung atau tempat asal mereka.

Mereka adakalanya ketika ‘Bersih’ makam membawa bunga atau peralatan untuk bersih-bersih makam serta lainnya sebagai tanda penghormatan kepada leluhur.

Ketika tiba di makam, rombongan ziarah ‘bersih’ biasanya akan langsung menuju makam tua ‘Mbah Sodong’, yakni makam diyakini masyarakat sebagai makam pendiri dusun atau desa Sodong Basari.

Adakalanya para rombongan ‘Bersih’ juga ada yang ziarah ke makam silsilah keluarganya yang telah meninggal dan membersihkan serta merapikan makam dan menaburkan bunga di sekitarnya.

Setelah itu, mereka akan berdoa membaca Tahlil, sholawat dan mengirimkan doa kepada leluhur. Dalam doa mereka, mereka memohon restu, perlindungan, dan kelancaran acara yang akan mereka gelar.

Kemudian setelah gelaran ‘Bersih’ makam, Sohibul hajat atau orang yang menggelar hajat akan mengajak rombongan ziarah ini ke rumahnya dan mengadakan selamatan serta membagikan makanan kepada orang-orang yang hadir sebagai bentuk berbagi kebahagiaan.

Tradisi nyekar ‘Bersih’ ziarah makam leluhur memiliki makna yang dalam bagi sebagian masyarakat Indonesia. Selain sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur, tradisi ini juga dianggap sebagai sarana untuk mengenang dan menjaga ikatan keluarga dan masyarakat serta memperkuat rasa solidaritas antar anggota keluarga dan lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *