Ekonomi Moga, Etis Tionghoa dan Belajar Keberagamaan dari Dua Kyai Desa

Publika845 Dilihat

MEDIASI – Kata salah satu Guru Bangsa Indonesia dan Presiden RI ke 4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah mengungkapkan bahwa Indonesia ada karena keberagaman.

Keberagaman yang ada adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Untuk itu kita terus mendorong keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional menuju Indonesia yang lebih baik.

Indonesia sendiri adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman etnis, budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Sesuai semboyan kita Bhineka Tunggal Ika, maka meskipun memiliki keragaman budaya, Indonesia tetap satu.

Penguasaan Ekonomi di Kitaran Moga

Keberagaman adalah keniscayaan. Namun demikian, dalam beberapa hal tertentu, khususnya dalam penguasaan bidang ekonomi, suka tidak suka dominasi suatu etnis tertentu memang ada dan terjadi di Indonesia, khususnya pada daerah-daerah pusat ekonomi.

Di setiap perkembangan pergerakan wilayah ekonomi tersebut di beberapa daerah, khususnya wilayah Jawa, biasanya identik dengan dominasi penguasaan sumber ekonomi -pengusaha atau pedagang- oleh beberapa keturunan etnis tertentu.

Di wilayah Pemalang bagian Selatan, pasar Randudongkal dan Moga dikenal sebagai kawasan sentral pergerakan ekonomi utama.

Di kawasan ekonomi Randudongkal misalnya, dua etnis keturunan yakni Arab dan Tionghoa terlihat berperan utama sebagai pelaku primer dalam pergerakan perdagangan. Selain tentu, juga tijdak dinafikan ada etnis-etnis lain juga berperan dalam ritme pergerakan ekonomi di situ, namun peran mereka lebih banyak sebagai peran sekunder.

Berbeda dengan apa yang terlihat di pusat ekonomi wilayah Moga. Sejauh pengamatan, saat ini tidak terlihat -atau bahkan tidak ada- peran dari pedagang dari etnis Tionghoa dalam gerak perdagangan di kitaran pasar Moga. Selain pribumi Muslim, hanya keturunan etnis yang terlihat menonjol dalam penguasaan ekonomi adalah keturunan Arab atau Timur Tengah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *