MEDIASI – Generasi Z tumbuh dalam era digital yang dimana generasi Z ini sering dipandang pionir perjuangan dalam kesetaraan gender di dunia pekerjaan, Oleh karena itu generasi ini mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi akan isu sosial dimana akses informasi sangat mudah didapatkan di dunia digital.
Berbagai isu akan secara mudah didapatkan dengan sekedar melihat dimedia sosial, contohnya mengenai isu ketidakseteraan gender dalam dunia kerja seperti kesenjangan gaji dan kurangnya representasi perempuan dalam kepemimpinan.
Peran media sosial di generasi Z juga menjadi alat perjuangan mereka dalam mewujudkan pionir tersebut dengan cara generasi Z akan memanfaatkan media sosial untuk menyuarakan pendapat mereka tentang kesetaraan gender dengan menggunakan suara individu maupun kelompok dan berkampanye dengan cara memberikan tanda #hastag di berbagai aplikasi seperti dalam platfrom X, Instagram, Tiktok dan lain-lain.
Untuk menghindari ketidaksetaraan di tempat kerja generasi Z mempunyai caranya sendiri untuk memilih tempat kerja dengan cara generasi Z ini akan mengutamakan nilai inklusif ditempat kerja dan akan mendorong budaya kerja secara inklusif.
Dengan kata lain mereka lebih mementingkan mencari tempat kerja yang memiliki kebijakan dalam kesetaraan gender, seperti cuti ketika melahirkan, tranparansi gaji kepada karyawannya, dan lingkungan yang mendukung tanpa memandang gender, keterbukaan terhadap perbedaan agama, serta lingkungan yang menciptakan ruang kerja aman dan suportif bagi semua kalangan.
Generasi Z ini juga mempunyai sifat keberanian untuk mengancurkan streotip gender dan menantang norma tradisional misalnya, seorang pria atau kepala rumah tangga hanya bertugas bekerja saja dalam rumah tangga sedangkan perempuan harus bertugas mengurus rumah dan anak atau yang biasa disebut ibu rumah tangga memiliki beban tugas yang berbeda, keadaan ini biasanya dikenal sebagai (Patriaki).
Tidak hanya itu generasi Z ini bahkan berani menuntut perusahaan yang tidak transparansi mengenai publikasi data perusahaan tentang gaji gender atau representasi perempuan di level eksekutif.
Dengan adanya perbedaan pemikiran antara generasi Z dan generasi lainnya dilingkungan kerja, tentu terdapat kelebihan dan kekurangan atau tantangan tersendiri bagi generasi Z.
1.Kelebihannya generasi Z ini mempunyai respon tanggap terhadap progresif kebijakan sistem pekerjaan dan mampu mempengaruhi generasi lain untuk mendorong kesetaraan gender di tempat kerja.
2.Kekurangan atau tantangan bagi generasi Z termasuk benturan budaya yang berbeda antara generasi sebelumnya maupun sesudahnya dan juga kebijakan budaya di tempat kerja.
Nah, dalam hal ini generasi Z ini dikenal sebagai pionir atau generasi yang memegang peran kunci dalam kesetaraan gender, mereka juga membutuhkan kolaborasi dari generasi lain yang mendukung untuk mewujudkan visi ini secara menyeluruh.
Oleh: Khafi Dlotunnisa (Mahasiswa Komunikasi Penyiaran dan Islam UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan)