Inilah Alasan Mengapa Negara Kawasan Arab Cenderung Diam Terhadap Kebiadaban Perang Israel pada Gaza Palestina

News431 Dilihat

MEDIASI – Sejak 7 Oktober 2023 hingga kini Penjajah Israel terus membombardir negara Palestina, terutama di Gaza. Kebiadaban perang oleh Israel ini sudah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Serangan Israel telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang terus berlanjut dan mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan jumlah korban tewas hingga Oktober 2024 telah melampaui 42.400 jiwa.

Profesor di Departemen Hubungan Internasional di Universitas Ilmu Sosial Ankara Turki, Muhittin Ataman, menjelaskan sejumlah alasan kenapa negara kawasan Arab cenderung diam ketika Gaza dibombardir oleh Israel. Berikut alasannya :

1. Lemahnya Organisasi Masyarakat

Menurut Muhittin, setelah Arab Spring, banyak organisasi yang mendukung gerakan protes ditekan oleh pemerintah. Contohnya, Ikhwanul Muslimin—sebuah organisasi Islam besar yang mendukung perubahan di berbagai negara Arab—dilarang di beberapa negara. Hal ini membuat sulit bagi masyarakat Arab untuk terorganisir dan mengungkapkan pendapat mereka, termasuk soal konflik Palestina.

2. Perubahan Identitas di Masyarakat Arab

Saat ini, analisis Muhittin, terjadi perubahan identitas pada masyarakat Arab. Dulu, banyak masyarakat Arab yang merasa erat dengan identitas pan-Arab dan Islam, sehingga mereka lebih peduli terhadap isu Palestina. Namun, sejak Arab Spring pada 2011, identitas nasional menjadi lebih penting. Orang-orang Arab kini lebih memprioritaskan urusan dalam negeri mereka sendiri daripada masalah internasional seperti konflik Palestina-Israel.

3. Tekanan dari Negara-negara Barat

Negara-negara Arab juga berada di bawah tekanan politik dari negara-negara Barat yang mendukung Israel. Para pendukung pro-Israel sering mengintimidasi pemerintah Arab agar tidak mengambil langkah tegas. Ini membuat mereka lebih berhati-hati untuk tidak mengkritik Israel secara terbuka.

4. Kepentingan Ekonomi

Banyak elite Arab memiliki hubungan bisnis yang erat dengan negara-negara Barat yang mendukung Israel. Demi menjaga bisnis dan kenyamanan mereka, sebagian dari mereka cenderung enggan bersuara lantang menentang Israel. Mereka lebih memilih memberikan bantuan kemanusiaan, meskipun bantuan tersebut tidak selalu sampai ke rakyat Palestina yang paling membutuhkan.

5. Kekuatan Narasi Politik Global

Negara-negara Muslim seringkali harus menghadapi narasi global yang menggambarkan mereka sebagai anti-Barat atau anti-Semit jika bersikap keras terhadap Israel. Hal ini membuat mereka berada dalam posisi sulit, di mana mendukung Palestina bisa dianggap sebagai tindakan yang kontroversial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *