Kepala Madrasah di Pemalang Ini Manfaatkan Waktu Istirahat dengan Berjualan Cilok

Nusantara740 Dilihat

MEDIASI – Sabtu (30/11/2024) pagi, Ustadz Syam’un Ghozi berdiri mematung di depan pintu rumahnya. Tubuhnya yang gempal tegap dibalut seragam warna batik putih PGSI (Persatuan Guru Swasta Indonesia). Pria yang akrab dipanggil Ustadz Ghozi seperti mengingat sesuatu. Sejurus kemudian pria yang juga memakai peci warna hitam ini mengambil tong plastik segi empat sejenis wadah makanan.

Ustadz Ghozi adalah Kepala di MTs (Madrasah Tsanawiyah) Nurul Aini, Desa Batursari, Kecamatan Pulosari, Pemalang. Meski semua perlengkapan mengajar sudah siap, Ustadz Ghozi tidak buru-buru berangkat pagi itu. Karena ia harus menyiapkan perlengkapan ‘mengajar’ keduanya. Yakni Tong atau tock makanan.

Tock makanan persegi ini kemudian untuk jualan itu lantas diletakkan di atas sepeda motor. Itulah aktivitas sehari-hari yang dilakoni Ustadz Ghozi, ke sekolah sambil jualan makanan jajanan Cilok.

Matahari belum rata memancarkan sinarnya ketika Ustadz Ghozi sampai di halaman sekolah. Sepeda motor berisi Cilok itu diparkir di tempat biasanya. Dia memasuki ruangan guru. Bel tanda masuk sekolah berdentang, ia sudah berdiri di pintu kantor ruang guru dan juga terkadang di depan kelas.

Setiap murid yang memasuki kelas, disambutnya dengan salaman. Satu per satu, kepada setiap murid yang memasuki kelas. Ketika pelajaran yang diampunya, ia memberikan pelajaran kepada murid-muridnya. Semuanya berlangsung alamaiah. Ia menerangkan sembari menuliskan pelajaran di papan, sementara murid-muridnya menyimak dengan seksama.

“Hari ini pelajaran tematik anak-anak,” kata ustadz Ghozi memulai pelajarannya.

Pelajaran yang disampaikan Ustadz Ghozi terhenti ketika bel tanda istirahat berbunyi. Semua murid keluar ruangan, demikian juga ustadz Ghozi. Namun yang membedakan, ia tidak beristirahat di ruang guru. Dia menuju ke kantin sekolah. Guru plus kepala sekolah MTs ini siap memberikan pelajaran kedua.

Sejumlah murid bergerombol di sekitar etalase kantin yang menjajakan beraneka ragam makanan dan cemilan, termasuk Cilok buatan istrinya. Kesibukan Ustadz Ghozi pun dimulai. Tangannya lincah membungkus cilok ke dalam plastik, kemudian melumurinya dengan bumbu, serta menyerahkan kepada muridnya yang membeli jajanan tersebut. Itu dilakukan berkali-kali hingga antrean pembeli cilok habis.

Itulah yang dilakukan Ustadz Ghozi hampir setiap hari. Sambil menyelam minum air. Sembari mengajar berjualan cilok di sekolah.

“Alhamdulillah, hasil jualan cilok ini bisa untuk tambahan kebutuhan sehari-hari. Ini setiap hari saya lakukan,” kata Ustadz Ghozi sembari mengulas senyum.

Di sela-sela kesibukannya mengurusi Madrasah, dia tidak malu dan gengsi untuk menjual Cilok produksi dari istrinya sendiri, yang dijual pada jam istirahat.

“Saya tidak malu mengajar sambil jualan. Kenapa harus malu? toh jualan seperti ini halal, bahkan Kanjeng nabipun berdagang. Jadi berjualan cilok pun diniati sedang berusaha meniru laku dari kanjeng nabi Muhammad SAW,” tandasnya.

MTs Nurul Aini Batursari

Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Aini Batursari merupakan Sekolah Berbasis Pondok pesantren. MTs yang berada persis di kaki Gunung Slamet ini mendapatkan Ijin Operasional dari Kementerian Agama Wilayah Jawa Tengah dengan NSM : 121233270054 pada tahun ajaran 2024. MTs ini beralamat di Dusun Cemara RT 002 RW 004 Desa Batursari Kec. Pulosari Kabupaten Pemalang.

Madrasah yang selesai dibangun pada tahun 2021 ini berdiri di atas tanah wakaf milik Yayasan Nurul Aini Batursari yang berasal dari seorang Wakif bernama KH Ahmad Suaib Zakariayang merupakan seorang Da’i dan juga pengusaha alat kesehatan (Alkes) yang sekaligus sebagai salah satu penopang pembangunan lembaga di bawah Yayasan Pondok Pesantren Nurul Aini.

MTs ini dikepalai oleh sosok yang sederhana dan supel yang bernama Sam’un Ghozi yang merupakan putra asli desa Batursari. Ia juga merupakan salah satu tokoh dan aktivis NU di wilayah kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *