MEDIASI – Di wilayah kecamatan Warungpring Kabupaten Pemalang terdapat dua dusun yang menjadi sentral pendidikan Islam terintegrasi mulai dari Pondok Pesantren plus pendidikan formal mulai dari PAUD hingga Madrasah Aliyah (setingkat SLTA).
Dua dusun tersebut yakni Dusun Karangtengah Desa Warungpring dan Dusun Bengkeng Desa Mereng. Di dusun terakhir ini terdapat dua pesantren cukup besar; Pondok Pesantren Al Hikmah dan Pondok Pesantren Nurul Huda Al Karimi. Kedua pesantren ini embrionya berasal dari dua tokoh sentral yang mempunyai ikatan kekerabatan atau keluarga yakni KH M Idris dan KH Mahmud.
Almaghfurlah KH M Idris merupakan ipar dari KH Mahmud. Keduanya dulu saling bersinergi saling menguatkan dalam syiar dakwah tarbiyah Islamiyyah (pendidikan Islam) di wilayah Warungpring dan sekitarnya. KH M Idris mengampu pendidikan Pondok Pesantren Al Hikmah, sementara KH Mahmud mengurusi pendidikan formalnya dibawah YPI Nurul Huda (MI, MTs, MA).
KH M Idris lahir pada sekitar tahun 1362 H / 1941 M di desa Mereng Warungpring. Dalam usia belia hingga remajanya beliau diasuh oleh KH Abdul Basyir yang merupakan salah satu tokoh agama terkemuka di dusun Bengkeng. Bersama KH Abdul Karim, KH Abdul Basyir mendirikan Madrasah Wajib Belajar (MWB) yang merupakan cikal bakal adanya YPI Nurul Huda dan Pondok Pesantren Al Hikmah.
KH M Idris dalam usia remajanya telah menuntut ilmu dari berbagai ulama dan pesantren di Jawa Timur. Salah satunya diketahui beliau pernah mondok-berkhidmah di salahsatu pesantren terkemuka di Kediri, yakni Pondok Pesantren Lirboyo.
Sepulang dari pesantren, beliau pulang berkhidmah pada masyarakat dengan mendirikan Pondok Pesantren Al Hikmah bersama tokoh-tokoh agama lainnya. Beliau kemudian dijodohkan dengan putri KH Abdul Karim dan mempunyai keturunan yang saat ini melanjutkan pengelolaan pondok pesantren setelah wafatnya beliau pada tahun 1425 H dalam usia 63 tahun.
Semasa hidupnya, KH M Idris dikenal sebagai ulama yang sangat santun kepribadiannya. Di kalangan santrinya, beliau dipandang seorang kyai pendidik yang sangat tekun dalam ibadah amaliyahnya dan penuh hikmah dalam pengajaran perilaku kesehariannya.
Kendati pun dikenal sebagai ulama yang cukup disegani dan pengasuh pesantren yang karismatik, KH M Idris tak segan atau pun sungkan untuk terjun langsung bertani mendampingi santrinya berlatih bercocok tanam. Beliau ikut berjibaku untuk selalu mengajarkan santri-santrinya tidak hanya ‘ilmu lisan‘ namun juga ‘ilmu haal‘.
Pribadi KH M Idris tidak hanya ramah pada manusia sesama dengan tidak memandang perbedaan tingkatan golongan, namun juga ramah pada alam semesta salahsatunya dengan menanamkan ilmu bercocok tanam dan kewirausahaannya lainnya pada santrinya untuk bekal kehidupan.
Untuk Al Maghfurlah KH M Idris, Lahu… Al Fatihah
Oleh : Abdul Azis Nurizun (Founder Pesantren Entrepreuner Babussalam Nurul Iman)