MEDIASI – Desa Pasir Kecamatan Bodeh merupakan salah satu desa di Kabupaten Pemalang yang letak geografisnya terbelah oleh sungai cukup besar yakni Kali Polaga yang hulunya berada di Watukumpul dan hilirnya bertemu dengan sungai besar Kali Comal di Desa Suru Kecamatan Bantarbolang.
Topologi geografis desa Pasir secara umum merupakan dataran tinggi perbukitan. Di desa ini terdapat beberapa situs kuno makam yang dikeramatkan, diantaranya adalah situs makam Mbah Citra dan Jaka Tingkir yang setiap tahunnya digelar acara Haul oleh masyarakat setempat. Kedua tokoh ini diyakini sebagai ‘leluhurnya’ masyarakat desa Pasir dan tokoh pembawa agama Islam pertama di wilayah Pasir dan sekitarnya.
Selain keduanya, terdapat tokoh yang dikenal sebagai ‘guru agama’nya masyarakat desa Pasir dan sekitarnya, yakni Mbah KH Warjai yang baru meninggal pada tahun 2020 yang lalu.
KH Warjai dikenal sebagai Pensyiar agama Islam dan gurunya tokoh masyarakat desa Pasir. Tokoh ulama atau kyai Desa Pasir saat ini mayoritas merupakan santri atau murid didikan beliau.
Menyebar luasnya syiar dakwah Islam di desa Pasir dan sekitarnya dikenang sebagai jasa-jasa perjuangannya. Karena, semasa hidupnya KH Warjai tidak hanya mensyiarkan tarbiyah Islamiyah atau ‘mulang ngaji’ di Desa Pasir saja, Beliau pun menggelar majelis ilmu di dusun dan desa sekitar Pasir, seperti Desa Pedagung, Desa Gunungbatu, Dusun Gemanti dan Waringin.
Beliau giat hampir setiap hari menjalankan syiar dakwah islamiyyah di luar wilayah desa Pasir dan beliau menggelar majelis-majelis ilmu agama dari masjid ke masjid dilakoninya hampir selama 17 tahunan.
Ada pun sanad keilmuan yang dimiliki KH Warjai beliau peroleh saat menuntut ilmu di pesantren Mbah KH Dimyati Kedawung Comal dan Mbah KH Ma’sum Lasem Rembang. Dikisahkan, saat mondok di Kedawung beliau pernah dites hafalan kitab oleh Mbah Dim dan berhasil hingga beliau di’suwuk’ diprediksi kelak akan menjadi seorang Kyai (ulama).
Selain pendidik, beliau juga dikenal ahli hikmah yang selalu dimintai ‘suwuk’ masyarakatnya, ia pun selalu memberikan amalan-amalan ayat-ayat Kalamullah (Al Qur’an). Beliau juga dikenal sebagai Pengamal dan Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah Naqsabandiyyah yang sanad kemursyidannya beliau peroleh dari Mbah Kyai Sayyid Waringin.
Setiap Jum’at beliau menggelar majelis ilmu agama untuk masyarakat umum di Mushola yang didirikannya. Khusus untuk Jum’at Kliwon beliau menggelar Pengajian kethoriqohan. Ada pun kitab utama yang selalu dikajinya adalah Kitab Nasohiul Ibad dan Mauidotul Mu’minin.
Walau pun dimasa hidupnya beliau tidak mendirikan pondok pesantren, namun Beliau menampung beberapa santri mukim dari luar daerah dirumahnya.
KH Warja’i dikenang keluarganya sebagai pribadi yang selalu istiqomah berkhidmah untuk li’ilaikalimatillah, di usia senjanya beliau tetap mendidik dan mengkader generasi masyarakat desa Pasir dengan menggelar pengajian rutin di Mushola Istiqomah yang didirikannya.
Menurut penuturan salah satunya putrinya, Sahifah, setiap maksimal 3 hari sekali KH Warja’i selalu menghatamkan membaca Al Qur’an hingga akhir hayatnya. Pada tanggal 9 Desember 2020 beliau menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia sekitar 80 tahun dan dimakamkan di Makbaroh desa Pasir tepat saat penyelenggaraan pemungutan suara Pilkada Kabupaten Pemalang tahun 2020.
Untuk almaghfurlah KH Warja’i bin H Ruhadi, Lahu… Al Fatihah
Penulis : Abdul Azis Nurizun (Founder Pesantren Enterpreuner Babussalam Nurul Iman)