Mbah KH Sholeh Darat, Mahagurunya Ulama Pendiri NU, Muhammadiyah dan Pejuang Emansipasi Perempuan

Ensiklopedi937 Dilihat

MEDIASI – KH Sholeh Darat merupakan ulama tokoh dakwah Islam di Semarang dan guru bagi beberapa pahlawan nasional.

Diantara banyaknya murid-santri Mbah Sholeh Darat bahkan bergelar Pahlawan nasional terkenal seperti Hadrotussyeikh KH Hasyim Asy’ari pendiri Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU), KH Ahmad Dahlan pendiri Persyarikatan Muhammadiyah, dan R.A Kartini Pejuang Emansipasi perempuan.

Nama asli Mbah Sholeh Darat bernama Muhammad Saleh. Beliau diperkirakan lahir sekitar tahun 1820 di Desa Kedung Cumpleng, kecamatan Mayong, Jepara.

Namun, sosoknya lebih dikenal dengan nama Kiai Sholeh Darat. Nama itu didapat karena dirinya merupakan pengasuh pondok di daerah Darat, Semarang Utara, Kota Semarang.

Mbah Sholeh Darat meninggal di Semarang tahun 1903. Beliau awalnya dimakamkan di komplek Pesantren yang didirikannya, kemudian dipindah keTPU Bergota.

Hingga kini masih banyak peziarah yang mengunjungi makam tokoh ulama terkenal ini. Pada Rabu (16/11/2022), Penulis bersama dua Pengurus Wilayah FKDMI Jawa Tengah berkesempatan ziarah ke makbarohnya. Agenda tersebut bagian dari kegiatan persiapan pelaksanaan Pelaksanaan Pelantikan dan Rapat Kerja Wilayah FKDMI.

FKDMI menilai jasa dari mbah Sholeh Darat sangat besar bagi terbentuknya Indonesia. Sebagai mahaguru para ulama hebat dan tokoh terkenal pejuang Kemerdekaan Indonesia, Mbah Sholeh Darat sangat berjasa di bidang pendidikan bagi masyarakat luas.

Beliau dikenal dengan berbagai kitabnya di bidang fiqih, tasawuf, dan tafsir. Berbagai kitabnya juga dibuat menggunakan tulisan Arab berbahasa Jawa atau pegon agar banyak masyarakat umum mengerti.

Salah satu master piece karangan kitab beliau adalah kitab Faidlur Rahman fi Bayani Asrarir Qur’an. Konon, kitab ini merupakan kitab tafsir pertama di jawa yang menggunakan pegon.

Kitab-kitab Sholeh Darat juga tak hanya dipakai di pengajian-pengajian di pondok pesantren namun juga di berbagai majelis taklim. Tak hanya di Jawa, Sholeh Darat juga menjadi ulama sentral di banyak daerah lain pada masanya.

Bahkan, hingga kini berbagai kitabnya masih dijadikan pegangan dan diajarkan kepada beberapa kalangan masyarakat…(bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *