MEDIASI – Seharian kemarin, saya asyik baca buku karya Dr Ben Anderson, Under Three Banners. Di Bawah Tiga Bendera. Berkisah tentang 3 tokoh perintis kemerdekaan Filipina. Jose Rizal, Isobelo de los Reyes, dan Mario Ponce.
Namun, yang mau saya kupas kali ini soal bagaimana Jose Rizal memilih, membaca dan memperlakukan buku.
Dalam salah satu suratnya kepada kawan penanya ketika minta saran buku yang harus dibacanya selalu bertanya “buku apa yang menurutmu bakal mengilhamiku terkait …Lantaran belakangan ini saya sedang mengkaji tentang …..“
Tergambar disini, dengan kualitas intelektual Rizal seperti itu, kebutuhan membaca buku bukan lagi untuk sekadar mencari tahu atau informasi. Melainkan sebagai sumber inspirasi.
Sekadar sharing soal baca buku. Kalau dirimu membaca sesuatu dari buku, jurnal, majalah atau koran, tapi nggak paham atau ngerti juga. Biarin saja. Satu saat nanti kalau dirimu perlu dan memang membutuhkan, pas baca ulang lagi yang dulu itu, akan paham dan ngerti dengan sendirinya.
Jadi membaca itu sama kayak investasi. Makanya selain ibadah yang wajib wajib, harus rajin zikir atau sholawatan buat meningkatkan dan mengembangkan energi. Energi yang kuat dan mengembang akan memancar dalam ingatan, atensi/perhatian, niat dan kehendak yang kuat.
Dengan situasi seperti itu, kita peka dalam menangkap informasi dan inspirasi. Maka apapun yang kita baca dan simak, tiba-tiba jadi sebuah pemahaman. Bahkan pencerahan.
Oleh : Dr. Hendrajit (Wartawan Senior & Pengamat Geopolitik)