Menikmati Pemandangan Laut Pantura Pemalang dan Kramatnya Makam SMS

Serba-Serbi904 Dilihat


MEDIASI – Menikmati pemandangan laut Pantai Utara (Pantura) Pemalang sambil berziarah ke makam kramat SMS (Syeikh Maulana Syamsudin adalah pengalaman yang kaya akan keindahan alam dan keagamaan.

Seperti pagi ini, setelah bermalam dan bersua sedulur-sahabat lama di kitaran Kebondalem Pemalang, yang pada momen Lebaran kemarin memang belum sempat berjumpa karena kesibukan dia yang sedang mengurusi perusahaan baru komoditas Porang milik pengusaha China yang ada di Pemalang Pantura.

Setelah sholat Shubuh saya pun pamit untuk berkunjung silaturahim ke yang ‘baurekso’ kota Pemalang, yakni Syeikh Maulana Syamsudin (SMS) dan makam Aulia Pagaran Pemalang yang memang tempatnya tidak berjauhan.

Saat saya tiba di lokasi, saya disambut oleh pemandangan dan deburan suora ombak laut pantura Jawa yang menakjubkan, laut yang luas dan elok.

Setelah bermunajat ‘nyungkem’ saya pun menuju bibir pantai sambil menikmati secangkir kopi susu. Ya…. rutinitas ritual yang wajib saya lakukan setiap pagi; Ngopi Susu sambil pegang tasbih dan buku. Hehehe…

Santuy di jajaran pantai Widuri Pemalang ini saya dapat merasakan angin laut yang menyegarkan dan mendengar suara ombak yang memecah di pantai. Ini memberikan perasaan kedamaian dan ketenangan.

Sebelum menikmati pemandangan laut, saya bermunajat di makam kramat SMS. Makam SMS ini adalah tempat yang dikeramatkan oleh umat Islam, khususnya masyarakat kitaran Pemalang dan peziarah Tour Wali Songo. Ini adalah tempat peristirahatan terakhir bagi tokoh agama atau orang-orang saleh yang dihormati dan memiliki pengaruh spiritual yang dijuluki sebagai Syekh Jogo Segoro.

Syeikh Jogo Segoro atau SMS dipercaya sebagai Waliyullah yang berdakwah syiar menyebarkan agama Islam di tlatah Jawa, khususnya di sepanjang wilayah Pantura Jawa. Beliau dalam literasi yang disusun oleh tokoh Habaib Pemalang, Habib Muhdhor, disebutkan seperti penuturan Habib Luthfi bin Yahya adalah merupakan salah satu ulama zaman dahulu dan mempunyai trah darah keturunan yang tersambung sampai ke nasab Rasulullah SAW. Wallahu’alam

Di makam kramat SMS ini terdapat sumur tua peninggalannya. Sumur tersebut sungguh ajaib, walau pun letaknya hampir dekat di pinggir laut, tapi rasanya tetap tawar. Ini salahsatu petunjuk yang membuktikan bahwa SMS memang bukan orang sembarangan. Beliau Waliyullah yang mempunyai karomah yang menakjubkan.

Jadi, siapa pun, termasuk petualang wisata, bisa mengunjungi makam tersebut dengan penuh rasa hormat dan ketundukan.

Kita dapat bertahlil, bersholawat dan panjatkan doa apapun di makam sebagai tanda penghormatan. Ini adalah momen yang sakral, di mana kita dapat merenung, berdoa, atau bermeditasi sesuai dengan keyakinan dan tradisi kita sendiri.

Selama berziarah, kita juga dapat mencari pengetahuan lebih lanjut tentang tokoh-tokoh yang dimakamkan di kitaran kota Pemalang, kisah hidup mereka, dan warisan spiritual yang mereka tinggalkan. Penduduk lokal atau pengurus makam setempat mungkin dapat memberikan informasi yang lebih mendalam tentang makam kramat dan sejarah di baliknya.

Setelah selesai berziarah, kita dapat kembali menikmati pemandangan laut. Suasana tenang dan spiritual dari pengalaman ziarah dapat meningkatkan apresiasi kita terhadap keindahan alam sekitarnya.

Kita dapat duduk di tepi pantai, menikmati matahari terbit yang spektakuler, atau hanya menikmati keheningan yang disuguhkan oleh laut yang luas.

Menikmati pemandangan laut sambil berziarah ke makam kramat adalah pengalaman yang memadukan keindahan alam dengan refleksi spiritual. Ini adalah kesempatan untuk menghargai keajaiban alam dan merenungkan kedalaman makna kehidupan.

Untuk Syeikh Maulana Syamsudin (SMS) dan para Aulia di kitaran kota Pemalang… Al Fatihah

Oleh : Kang Izoon (Tukang Sapu di ‘Semesta Ilmu’)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *