MEDIASI – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan transformasi digital, Generasi Z yang lahir antara pertengahan tahun 1997an hingga awal tahun 2012an menghadapi tantangan baru dalam dunia kerja.
Meskipun mereka dianggap sebagai penduduk asli digital (digital native) yang merasa nyaman dengan teknologi, kesuksesan dalam lingkungan profesional tidak hanya mencakup keterampilan teknis. Soft skill memegang peranan yang sangat penting di sini.
Mengapa soft skills penting?
Di dunia kerja yang semakin kompleks, kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan efektif sangatlah penting. Gen Z kerap berinteraksi dengan berbagai generasi lainnya, mulai dari generasi baby boomer hingga generasi milenial.
Keterampilan komunikasi yang baik dapat membantu menjembatani perbedaan tersebut dan menciptakan kolaborasi yang harmonis dan produktif. Di era inovasi yang pesat, perusahaan mencari orang-orang yang mampu berpikir kreatif dan memberikan solusi baru, bukan sekedar mengikuti instruksi.
Keterampilan lunak seperti kreativitas dan pemikiran kritis memungkinkan Gen Z mengatasi tantangan dengan cara baru dan inovatif, menjadikannya aset berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi lembaga pendidikan dan perusahaan untuk fokus mengembangkan soft skill tersebut melalui program pelatihan, lokakarya, dan pengalaman praktis.
Gen Z memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif di tempat kerja jika mereka dapat menggabungkan keterampilan teknis dan soft skill yang kuat.
Oleh karena itu, berinvestasi dalam pengembangan soft skill tidak hanya menguntungkan individu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi organisasi dan masyarakat secara keseluruhan.
Bantu Gen Z menjadi pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas secara teknis, namun juga memiliki empati dan keterampilan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Oleh : Oktaviana Ramadhani (Mahasiswi UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan)