Syeikh Mahfudz, Wali Mastur dari Simbatan

Ensiklopedi584 Dilihat


MEDIASI – Pemalang, sering dikenal dengan sebutan ‘tanah perdikan’, selain juga beberapa orang-orang sesepuh menyebut Pemalang sebagai ‘puser e Jawa.

Ada pula yang meyakini Pemalang sebagai wilayah tertua di Jawa, sebab beberapa waktu ini banyak sekali ditemukan situs-situs makam tua yang diyakini sebagai para auliya’ zaman pra-Walisongo. Makam-makam atau petilasan kuna ini ditemukan dari pantai Utara sampai ujung selatan gunung Slamet.

Dari yang petilasan atau makam paling masyhur seperti Makam Maulana Maghribi, Syeikh Jambu Karang, Syekh Syamsudin hingga makam-makam wali yang mastur yang sampai hari ini masih dijaga kerahasiaannya oleh Allah.

Di Dusun Simbatan Desa Karangmoncol , salah satu desa di Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang, terdapat satu makam wali yang berada di tengah persawahan. Namanya Syeikh Mahfudz. Atau orang-orang dulu lebih mengenalnya dengan makam Mbah Simbatan atau Mbah Agung.

Makam yang mulai ramai didatangi para peziarah dari berbagai daerah ini masih menyimpan banyak sekali misteri yang masih dirahasiakan oleh Allah. Termasuk siapa Syeikh Mahfudz? Kapan beliau datang? Kemudian apa peran perjuangannya? Dan lain sebagainya.

Menurut penuturan Juri Kunci Makam, Syeikh Mahfudz datang ke bumi nusantara jauh sebelum era Wali Songo, sekitar abad 11. Termasuk Mbah Dimyati Kedawung, yang dikenal sebagai Waliyullah Pemalang, sering datang berziarah ke makam tersebut dan menamakannya sebagai Mbah Agung, karena beliau dikatakan sebagai ulama-auliya sebelum Walisongo.

Sebutan Syeikh Mahfudz sendiri disematkan oleh masyarakat dan peziarah yang datang dikarenakan nama tersebut diberikan oleh ulama yang terkenal ahli ma’rifat dari Pekalongan yang juru kunci sebutkan lupa namanya.

Nama Simbatan pun, menurutnya, mempunyai makna ‘pusat perkembangan ekonomi’, karena itu di makam ini banyak diziarahi orang-orang yang mempunyai hajat terkait ekonomi. Para ziarah banyak yang datang dari penjuru daerah hingga luar pulau Jawa, seperti Sumatera dan pulau lainnya.

Setiap bulan Maulid, Haul Mbah Simbatan atau Syeikh Mahfudz diperingati oleh warga Simbatan dan sekitarnya. Namun, secara detail sejarah beliau mulai dari nasab dan sanad keilmuan belum ada yang mengetahuinya. Ada beberapa orang yang dikenal sebagai para Pesuluk atau Ahli Hikmah mengatakan bahwa Syeikh Mahfudz sendiri tidak ingin dikenal atau disebut sebagai Wali Mastur pejaga Pulau Jawa. Wallahu’alam.

Lahu… Al Fatihah

Penulis : Abdul Azis Nurizun (Founder Pesantren Entrepreuner Babussalam Nurul Iman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *