MEDIASI – Temu Nasional (TUNAS) GUSDURian 2022 di Surabaya, telah melaksanakan dua forum besar, yakni Forum Isu Strategis dan Forum Tata Kelola & Resolusi di hari kedua, Sabtu (15/10/22).
Kedua forum ini masing-masing dibagi menjadi beberapa forum kecil. Para peserta TUNAS diminta untuk memilih forum-forum yang disediakan tersebut dan menempati ruangan yang telah ditentukan di komplek Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Forum ini diselenggarakan untuk merumuskan kerangka kerja (frame work) isu-isu strategis gerakan Jaringan GUSDURian serta untuk membuat rekomendasi terhadap kebijakan di level lokal & nasional yang terkait dengan isu-isu prioritas.
“Topik-topik dalam forum ini dipilih berdasarkan prisma pemikiran Gus Dur, yaitu isu-isu yang selama ini Gus Dur perjuangkan,” ungkap Ketua Steering Committee (SC) TUNAS GUSDURian 2022, Siti Munawaroh, di Surabaya, Minggu (16/10/2022).
Ada pun Forum Isu Strategis berisi 8 (delapan) kelas dan isu; Pertama, Isu Penguatan Toleransi dan Perdamaian yang diisi oleh Lukman Hakim Saifuddin; kedua, Isu Peningkatan Kualitas Demokrasi yang diisi oleh Savic Ali dan Mustofa.
Ketiga, Isu Penegakan Hukum, Keadilan, dan HAM yang diisi oleh Siti Aminah Tardi dan Beka Ulung Hapsara; keempat, Isu Pemenuhan Keadilan Ekonomi dan Sosial yang dikerjakan oleh Maftuch, Dewi Hutabarat, dan Roziqoh;
Kelima, Isu Keadilan Ekologi yang dikerjakan oleh Inaya Wahid dan Asman Azis; keenam, Isu Pendidikan Berkualitas dan Membebaskan yang diisi oleh Wasis Sasmito dan Luthfi Rahman;
Ketujuh, Isu Perwujudan Keadilan Hakiki dan Ketangguhan Keluarga, Perempuan dan Anak yang dikerjakan oleh Kalis Mardiasih, Faqihuddin Abdul Kodir, dan Nurul Bahrul Ulum;
Delapan, Isu Pribumisasi Islam yang diisi oleh Prof. Zainul Hamdi, Prof. Sahiron, Hairus Salim, dan Widya Priyahita Pudjibudojo.
