MEDIASI – Pada Sabtu malam (15/10/2022) di halaman Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur suasana berbeda nampak terlihat. Ribuan peserta Temu Nasional (Tunas) Gusdurian berkumpul dan menyalakan lilin dengan mengenakan pakaian adat tradisional masing-masing daerah menggelar kirab budaya dalam rangkaian Tunas Gusdurian 2022.
Peserta Tunas berjalan dari rute Bir Ali hingga Gedung Musdalifah di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur Diiring barongsai dan tabuhan rebana.
Perhelatan Tunas Gusdurian 2022 berlangsung selama tiga hari yang dimulai sejak Jumat-Ahad, 14-16 Oktober 2022. Diikuti 1.300 penggerak Gusdurian dari 155 komunitas di Indonesia dan luar negeri.
Menurut Koordinator Divisi Acara, Laila Fajrin Rauf mengatakan kirab budaya ini membawa pesan bahwa Indonesia merupakan bangsa beragam dan terus menggaungkan nilai-nilai toleransi.
Saat membuka Kirab Budaya, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Qotrunnada Wahid mengatakan, malam ini Gusdurian dari segala penjuru membawa keunikan dan kekhasan dari daerah masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa Jaringan Gusdurian adalah rumah bersama.
“Kita tunjukkan bahwa perbedaan tidak harus terpecah. Betapa persatuan bisa diwujudkan, kita patut mensyukuri hal ini karena kita mampu menjaga perbedaan warna yang ada,” tegas Alissa Wahid.
Alissa menjelaskan digelarnya kirab budaya yang tak lain untuk menujukkan bahwa perbedaan tidak bisa dipaksa.
“Kita harus mengingat bahwa perbedaan tidak bisa dipaksa menjadi kesamaan. Kesamaan bisa mengorbankan kekhasan maka semangat itulah yang ingin kita tunjukkan dalam kirab budaya kita,” ujar putri sulung Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid ini.
Putri Presiden RI ke-4 ini menegaskan bahwa acara Kirab budaya bukan hanya sekadar senang-senang, tapi wujud membangun kebersamaan dalam keragaman.
‘Ini membawa semangat perbedaan dalam persatuan, persatuan dalam perbedaan,” demikian Alissa Wahid.
