Pengamat UIN Jakarta : Ganjar Dianggap Anak Kos-Kosan di Partainya Sendiri

News1703 Dilihat

MEDIASI – Untuk kesekalian kalinya
Ganjar Pranowo yang juga kader PDI-P tak diundang di acara partai besutan Megawati Soekarnoputri ini.

Bahkan, Ganjar beberapa kali disentil dan berulang kali tak diundang di acara partainya sendiri. Terbaru, Ganjar tak diundang dalam acara konsolidasi PDI-P untuk pemenangan Pemilu 2024 Provinsi Jateng yang digelar di Semarang, Minggu (18/9/2022).

Padahal, acara itu dihadiri oleh bupati dan wali kota di Jateng dari PDI-P. Hadir pula Puan Maharani.

Menurut pandangan Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, tidak diundangnya Ganjar Pranowo di acara PDI Perjuangan baru-baru ini kian menunjukkan bahwa Gubernur Jawa Tengah itu seakan dianggap anak tiri oleh partainya sendiri.

“Ini semakin menebalkan keyakinan bahwa Ganjar dianggap sebagai anak kos-kosan di partainya sendiri,” kata Adi seperti dilansir laman Kompas, Selasa (20/9/2022).

Adi yakin bahwa tidak diundangnya Ganjar merupakan kelanjutan dari ketegangan hubungannya dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.

Sebagaimana spekulasi yang beredar, keduanya diisukan tak akur karena persaingan internal menuju Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Oleh PDI-P, Ganjar dianggap berambisi maju sebagai capres. Sementara, sebagian elite partai ingin mencalonkan Puan.

Maka dari itu, Ganjar beberapa kali tak diundang di acara partai yang dihadiri Puan. Dia juga pernah disentil sejumlah elite PDI-P dengan disebut kemajon (keterlaluan) hingga kemlinthi (sombong).

“Ini tidak lepas dari efek dan risiko persaingan menuju Pemilu 2024,” ujar Adi.

Adi berpandangan, wajar jika sejumlah elite PDI-P mendorong pencalonan Puan. Sebab, Ketua DPR RI itu punya privilese sebagai anak Megawati Soekarnoputri, ketua umum partai.

Puan juga merupakan cucu Soekarno, sehingga dinilai dapat menjaga PDI-P sebagai partai trah Proklamator itu.

Hanya saja, persoalannya elektabilitas Puan masih rendah, jauh di bawah Ganjar. Oleh karenanya, menurut Adi, wajar jika Ganjar dianggap sebagai batu sandungan untuk pencalonan Puan sebagai presiden.

Ke depan, menurut Adi, PDI-P bakal terus berupaya meningkatkan elektabilitas Puan hingga akhirnya cukup sebagai bekal melangkah ke gelanggang pilpres.

“Kalau elektabilitas Puan naik, PDI-P pasti akan memaksakan Puan sebagai kandidat capres,” katanya.

Dengan demikian, Adi yakin, serangan-serangan dari internal PDI-P ke Ganjar masih akan berlanjut beberapa waktu ke depan.

“Sebelum ada pengumuman resmi soal capres dari PDI-P, sepanjang itu juga saya kira Ganjar terlihat akan terus di-anaktiri-kan dianggap anak kos-kosan di partainya sendiri,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *