Arif Sulap Pipa Paralon jadi Lampu Hias yang Unik

Khazanah, News1700 Dilihat

MEDIASI – Efek pandemi COVID-19, terutama dalam bidang ekonomi hampir menyasar semua sektor pekerjaan. Mulai dari banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) perusahaan besar hingga sektor ekonomi swasta dan mikro ‘wong cilik’ pun merasakan dampaknya.

Namun demikian, bagi orang-orang yang punya jiwa kreatif dan inovatif, keadaan apa pun dan dalam kondisi bagaimana pun, bahkan saat kondisi dalam keterpurukan ekonomi pun biasanya akan lahir ide-ide kewirausahaan. Walau pun terkadang pekerjaan yang dilakukan awalnya karena keterpaksaan. Hehehe…

Bicara berwirausaha, kendala klasik yang dipersoalkan biasanya adalah faktor modal dana. Namun, banyak hal yang bisa dikerjakan dari sesuatu barang bekas yang kadang jadi rongsokan di sekitar kita dan tidak memerlukan pendanaan besar untuk dibuat sesuatu yang dapat menghasilkan uang.

Barang bekas misalkan seperti pipa paralon, sisa-sisa potongannya yang sudah tidak terpakai biasanya hanya dibuang begitu saja dan menjadi sampah. Namun ternyata, dari mantan Ojek Online (Ojol) yang pulang kampung ini, sisa potongan paralon bisa disulap menjadi lampu hias yang begitu apik dan menarik.

Lelaki mantan Ojol tersebut adalah Arif Rahman, warga Desa Tamansari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.

“Awalnya karena ngojek online sepi karena pandemi, saya belajar pada teman yang bisa memanfaatkan sisa potongan paralon menjadi barang seni dan laku dijual. Berikutnya kok saya tertarik dan coba memproduksi sendiri dan ternyata ada beberapa teman yang tertarik,” kata Arif, Senin (4/7/2022).

Meski hanya berawal dari coba-coba, namun kini Arif telah membuat berbagai macam lampu hias, mulai dari lampu dinding, lampu meja, dan lampu outdoor.

“Kalau motifnya macam-macam, kaligrafi, tema alam, bunga, batik, etnik, hingga foto atau wajah, bisa juga custom, tergantung pesanan,” katanya.

Menurut Arif, seluruh proses produksi lampu hias berbahan pipa paralon ini masih diilakukan secara manual atau buatan tangan, sehingga jumlah produksinya terbatas.

“Tadinya baru sekedar menerima pesanan dari teman-teman dan konsumen di kitaran Tegal saja, karena garapnya juga sendiri. Tapi saat ini bisa pesan online melalui WhatsApp (WA) di nomor : 081292751750. Monggo yang mau pesan, bisa chat langsung” kata Arif.

Lebih lanjut Arif mengungkapkan, untuk proses pembuatan paralon menjadi lampu hias tergantung tingkat kesulitannya. Semakin rumit gambar maka proses pembuatannya akan semakin lama waktu proses pengerjaannya.

“Sampai proses finishing paling banter satu lampu hias memakan waktu 2 hari. Tapi kalau yang motifnya relief (gak tembus) pengerjaanya lebih lama lagi,” ujarnya.

Karena tingkat kesulitannya beragam ini, ia membandrol harga lampu hias buatannya dengan harga yang beragam juga, mulai Rp 150 ribu hingga Rp 1 juta per buah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *