Kisah Sandal Kyai Anshor Mangli yang Ditemukan Kembali di Rumahnya Setelah Hilang di Makam Sunan Kudus

Khazanah958 Dilihat

MEDIASI – Menurut salah satu tokoh nasional Nahdlatul Ulama (NU), Gus Muwwafiq, Kyai desa atau kyai kampung dalam istilah Gus Dur adalah ulama-ulama yang ikhlas dan jauh dari hiruk pikuk panggung pencitraan duniawi.

Kyai-kyai kampung tersebut, walau pun mungkin secara pengetahuannya terkadang kurang luas, tapi karena istiqomah dan ikhlasnya dalam berkhidmat membimbing umat, mempunyai kramat atau karomah.

Salah satu cerita karomah Kyai Kampung misalnya datang dari Kyai Desa Mangli Kecamatan Randudongkal Pemalang yang bernama Mbah Kyai Ansor bin Tama.

Seperti yang ceritakan Syeikhu, salah satu tokoh pemuda dan aktivis GP Ansor Mangli. Saat Penulis bersilaturahiem ke rumahnya untuk penelitian penggarapan Ensiklopedia Kyai Desa di Pemalang, Kang Syeiku begitu dia sapa, menceritakan beberapa tokoh ulama yang berjasa dalam syiar Islam di Mangli, salah satunya bernama Kyai Ansor, yang makamnya terletak di makbaroh ‘makam dawa’ desa Mangli.

Kyai Ansor dikenal sebagai ulama yang ahli hikmah. Beliau dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan bersahaja. Selain sebagai ulama yang mengajarkan ilmu syariat pada masyarakat umum, beliau juga penganut salah satu Thariqot mu’tabaroh An Nahdliyyah. Seorang pengamal amalan tassawuf atau sufi.

Syahdan, saat beliau bersama rombongan jamaahnya dari desa Manglo mengadakan perjalanan ziarah Walisongo. Diceritakan saat itu, sebagai pribadi sederhana, beliau selalu memakai alas kaki atau sandal bakiak (sandal yang terbuat dari kayu) kemana pun beliau bepergian.

Saat Kyai Ansor dan rombongan ziarahnya sampai ke Makam Sunan Kudus, beliau kehilangan sandal di Masjid yang berada dikompleks makam saat menunaikan ibadah sholat. Akhirnya beliau pun saat melanjutkan perjalanan ziarahnya hingga pulang ke rumah ‘nyeker’ alias tidak memakai sandal.

Saat Kyai Ansor dan rombongan kembali ke Mangli dan beliau pun tiba dirumah kediamannya, ternyata sandal yang hilang tersebut telah berada di depan pintu teras rumahnya. Wallahu’alam… Lahu. AL FATIHAH

Oleh : AA Nurizun (Tukang Sapu di ‘Semesta Ilmu’)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *