MEDIASI – Pekalongan, Kec Buaran, Kelurahan Simbang Kulon, di daerah Buaran khususnya di Kelurahan Simbangkulon, Mayoritas penduduknya adalah para pembuat batik, dari yang produksi untuk toko batiknya sendiri ataupun memproduksi milik orang lain, dari mulai mewarnai kain, hingga mengecap ataupun menyablon semuanya menggunakan bahan bahan kimia, yaitu bahan atau obat untuk batik itu tersendiri, dari hal itu karna saking banyaknya para produsen batik maupun cat di daerah sekitar Kelurahan Simbangkulon, akibatnya air yang di buang setelah digunakan untuk menyampur warna obat dari kain tersebut mengalir tercampur bersama air sungai.
Air sungai sudah sejak lama keruh dan kotor, salah satu faktor penyebab yang paling besar adalah dari pembuangan air bekas penggunaan obat batik yang di buang secara bebas di saluran air sekitar tempat produksi tersebut, karna banyak yang membuang air bekas obat, terjadilah perubahan pada air sungai di sekitarnya, dari segi warna, bau, bahkan kadar air karna tercampur bahan bahan kimia.
Sungai tersebut menjadi salah satu aliran yang menyalurkan air ke rumah rumah warga, dampaknya yang terjadi adalah air di dalam rumah tidak layak dipakai untuk mandi, merebus, ataupun digunakan yang lain, karna air kadang kadang berubah ubah warna setiap seminggu bahkan setiap sehari sekali, karna adanya perbedaan warna dari produksi batik di sekitar, tak hanya berubah, air juga menjadi bau, seperti bau obat, besi ataupun yang lain.
Hal seperti ini wajib seharusnya untuk di tuntaskan, kalo tidak dari masyarakatnya mungkin pemerintah harus ambil tindakan yang sesuai, agar tidak mencemari sungai sungai lain di pekalongan, pernah suatu waktu dilakukan perbaikan jalan sekaligus memasang aliran pipa di tengah tengah jalan, tujuan tersebut agar para produsen batik bisa membuang limbah airnya ke saluran khusus dan juga agar tidak terjadi banjir.
Namun, apa yang di tujukan tetap sama saja, air tetap keruh dan tercampur dengan obat hingga warga wargapun banyak yang mengeluhkan atas kejadian hal ini, disini kebanyakan warga menggunakan air PAM, tapi terkadang air PAM juga mengalami permasalahan.
Lalu ? apa yang harus kita lakukan untuk ini semua? saya selaku mahasiswa yang berdomisili di daerah tersebut sangat merasakan dampaknya, bagi kesehatan, dan bagi yang lainnya, memang benar kata orang orang kalo sungai nya kotor itu malah bahagia karna banyak kerjaan, tapi kalo sungainya bersih malah tidak bahagia karna pertanda itu adalah menurunnya tingkat produksi batik di sekitar.
Seharusnya dari masyarakat sendiri harus tau akan hal yang bisa merusak lingkungan sekitar bahkan merusak dirinya sendiri, lurah desa setempat juga seharusnya mengambil tindakan tepat untuk mengata masalah ini, karna ini akan menjadi dampak jangka panjang.
harapan saya adalah kasus kasus penting seperti air yang menjadi salah satu sumber utama kehidupan agar benar benar di cermati, karna jika tidak lambat laun pekalongan akan tercemar melalu sungainya dan bisa saja dari situ menyebabkan beberapa virus ataupun penyakit yang bisa menjangkiti kita semua
Oleh : Muhammad Khoirul Fajri (Mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan)