MEDIASI – Membangun jiwa entrepreneur santri adalah salah satu misi tujuan berdirinya Pondok Pesantren Babussalam Nurul Iman (Ponpes BNI) Karangmulya Desa Sikasur Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang.
Selain ilmu kepesantren (Mengaji dan mengkaji ilmu keislaman), pembelajaran entrepreneurship juga diterapkan Ponpes BNI Karangmulya sebagai bagian dari kurikulum pendidikan Rahmatan Lil Alamin yang dicetuskan pesantren.
Hal ini merupakan langkah yang sangat baik guna mempersiapkan santri menjadi individu yang mandiri, inovatif, dan memiliki keterampilan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri.
Ada beberapa hal yang sedang dan akan dikembangkan Ponpes BNI Karangmulya untuk mewujudkan pesantren berbasis entrepreunership ini. Beberapa langkah yang yang dikerjakan pesantren guna membangun jiwa entrepreneur santri diantaranya :
Pertama, Pendidikan Kewirausahaan: Pesantren BNI Karangmulya menyertakan mata pelajaran kewirausahaan dalam kurikulum pesantren. Hal ini guna membantu santri memahami dasar-dasar bisnis dan keterampilan wirausaha. Ini dapat meliputi pengenalan bisnis, perencanaan bisnis, manajemen keuangan, pemasaran, dan keterampilan komunikasi.
Kedua, Praktik Pengusaha: Memberikan kesempatan kepada santri dan warga pesantren, termasuk para tenaga pendidiknya (assatidz / dewan ustadz) untuk berpartisipasi dalam praktik pengusaha di dalam pesantren atau di luar pesantren, diantaranya pesantren memfasilitasi dengan mendirikan Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren). Selain itu, para santri dan warga pesantren juga didorong untuk mendirikan usaha kecil-kecilan seperti warung e-comer, digital marketing, atau usaha mikro lainnya. Hal ini akan memberikan pengalaman langsung tentang mengelola bisnis, menghadapi tantangan, dan mengembangkan kreativitas.
Ketiga, Pelatihan Keterampilan: Ponpes BNI Karangmulya beberapa kali telah menyelenggarakan pelatihan keterampilan yang relevan dengan dunia bisnis dan kewirausahaan, seperti manajemen waktu, kepemimpinan, negosiasi, presentasi, dan keterampilan berkomunikasi efektif. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan guna menumbuhkan keterampilan yang akan membantu santri dalam mengelola bisnis mereka di masa depan.
Keempat, Kerjasama dengan Pengusaha Lokal: Ponpes BNI Karangmulya melalui Kopontren telah mengadakan kerjasama dengan pengusaha lokal, diantaranya dengan pengusaha Komoditi Kopi, Madu, Teh dan Nanas Madu. Dengan kerjasama ini, pesantren menjadi produsen plus distributor produk-produk komoditas tersebut.
Kelima, Inkubator Bisnis: Ponpes BNI Karangmulya juga sedang berikhtiar membangun inkubator bisnis di pesantren, tempat santri dapat mengembangkan ide bisnis mereka. Inkubator bisnis ini diharapkan dapat menyediakan ruang kerja, mentorship, akses ke sumber daya, dan pendanaan awal bagi santri yang ingin memulai bisnis mereka sendiri.
Keenam, Kompetisi Kewirausahaan: Ponpes BNI Karangmulya juga ke depan setelah para santri digempleng jiwa kewirausahaannya kemudian akan diikutsertakan dalam kompetisi kewirausahaan tingkat lokal, nasional, atau internasional. Hal ini akan mendorong santri untuk mengembangkan ide-ide kreatif, memperluas jaringan, dan meningkatkan kepercayaan diri mereka sebagai seorang wirausaha.
Ketujuh, Pembinaan Karir: Ponpes BNI Karangmulya juga berupaya untuk menjalin sinergi melibatkan kaum profesional dalam bidang kewirausahaan untuk memberikan pembinaan karir kepada santri. Mereka dapat memberikan arahan, nasihat, dan pengalaman praktis tentang bagaimana membangun karir sebagai seorang wirausaha.
Selain 7 poin aksi pengembangan entrepreuner Ponpes BNI Karangmula ini, pesantren pun menyadari akan pentingnya juga untuk mengembangkan sikap mental yang mendukung jiwa entrepreneur, seperti kemandirian, ketekunan, keberanian mengambil risiko, kreativitas, dan pemikiran inovatif.
Ini tentunya dapat diperkuat melalui pendekatan pembelajaran yang mendorong kolaborasi, pemecahan masalah, serta mengembangkan jiwa sosial dan kepemimpinan santri yang akan terus diperjuangkan dan dikembangkan Ponpes BNI Karangmulya sebagai Pesantren Khusus Anak marginal (Yatim Piatu dan Dhuafa) yang berbasis Entrepreunership yang berkurikulum pendidikan Rahmatan Lil ‘alamien. Semoga…